Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 10:59

Kapal Pengiriman Minyak dan Kargo Ini Dikawal Kapal Tempur Amerika Melewati Laut Merah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi kapal pengiriman minyak dan kargo. [Foto: globalconnections.info]

Washington, mu4.co.id – Maersk, raksasa pelayaran terbesar di dunia tengah bersiap melanjutkan pengiriman minyak dan barang kargo melalui Laut Merah.

Sebelumnya pengiriman ini sempat ditangguhkan akibat serangan rudal Houthi di Yaman di jalur perdagangan internasional itu. 

Langkah ini diambil Maersk setelah satuan tugas maritim multinasional besutan Amerika berjanji akan melindungi kapal dagang asing dari serangan pemberontak Houthi Yaman yang tengah menguasai kawasan Laut Merah.

Baca juga: Houthi Yaman Puji Aksi Malaysia Tolak Kapal Israel dan Desak Negara-negara OKI Ikuti Langkah Malaysia!

“Kami saat ini sedang merencanakan kapal pertama untuk melakukan transit sesegera mungkin, operasional ini dilanjutkan setelah AS membentuk Operation Prosperity Guardian,” kata perusahaan itu dikutip dari Reuters.

Peta Terusan Suez. (Foto: jenggala.id)

Sebelum satuan tugas maritim multinasional dibentuk, 55 kapal dagang internasional termasuk Maersk memutuskan untuk mengubah rute menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan agar menghindari Terusan Suez, setelah Houthi meningkatkan serangan ke kapal yang nekat melakukan perjalanan menuju Israel melalui Laut Merah.

Namun, ketika melakukan perubahan rute, kapal dagang internasional pengangkut minyak dan barang itu merogoh kocek lebih tinggi hingga merugi miliar dolar AS karena harus putar balik mengelilingi Afrika menuju jalur Terusan Suez yang menghubungkan laut Tengah dengan Laut Merah.

“Resiko geopolitik di Laut Merah menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi karena sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia transit melalui Terusan Suez, rute pelayaran terpendek yang menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania,” jelas Rob Thummel, direktur perusahaan investasi energi Tortoise Capital.

Memuncaknya serangan milisi Houthi Yaman kepada kapal dagang di Laut Merah mendorong Amerika dan 10 negara sekutu untuk membentuk koalisi internasional dengan nama “Operation Prosperity Guardian”.

Baca juga: 1.000 Kapal Aktivis Berlayar ke Gaza, Blokir Jalur Pelayaran Israel

Merupakan koalisi inisiatif keamanan multinasional baru yang penting dengan tujuan melawan milisi Houthi Yaman, serta memastikan kebebasan navigasi dan keamanan semua negara yang melintas di jalur perdagangan internasional.

Tak hanya itu, Amerika juga menerjunkan kapal perusak pertahanan rudal Laboon, Delbert D. Black dan The Sullivans di Laut Mediterania serta kapal perusak USS Carney di Laut Merah.

“Dibentuknya Koalisi keamanan, diharapkan dapat memperkuat keamanan dan kemakmuran jalur internasional dari serangan kelompok pemberontak Houthi Yaman yang menguasai Laut Merah,” ujar Menteri Pertahanan (Menlu) AS Lloyd Austin.

Sumber: Tribunnews.com

[post-views]
Selaras