Media Utama Terpercaya

8 Agustus 2025, 22:37
Search

Kapal Induk dan Kapal Perang AS Diduga Menuju Perairan Iran!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kapal AS
Ilustrasi kapal Angkatan Laut AS [Foto: Kompas]

Iran, mu4.co.id – Menurut laporan Newsweek, citra satelit memperlihatkan seluruh kapal perang Angkatan Laut AS telah meninggalkan pelabuhan utama di Bahrain. Langkah ini diyakini sebagai persiapan menghadapi potensi serangan terhadap Iran. 

Analisis oleh pakar sumber terbuka seperti Ian Ellis menunjukkan sejumlah kapal, termasuk kapal tempur dan kapal pendukung operasi khusus, kini berada di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (CENTCOM). 

Perpindahan ini mengindikasikan pengerahan ke lokasi strategis seperti Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Teluk Oman.

Pada Senin, kapal induk USS Nimitz dialihkan dari Laut Cina Selatan ke Timur Tengah, menambah jumlah kapal induk AS di wilayah tersebut menjadi dua di tengah memanasnya konflik Israel-Iran. 

Menurut pelacak Marine Vessel Traffic, USS Nimitz mematikan transponder dan terakhir terdeteksi pada 17 Juni pukul 02:03 GMT di perairan antara Malaysia dan Indonesia, bergerak ke arah Teluk Persia. Meski tujuannya tak tercantum, arah pelayaran menunjukkan kapal itu menuju kawasan tersebut. 

Baca Juga: Memanas, Israel-Iran Saling Serang. Iran: Tindakan Kami Pembelaan Diri..

Sementara itu, Angkatan Laut AS juga terus beroperasi di Mediterania Timur demi kepentingan keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon.

Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa AS telah sepenuhnya menguasai wilayah udara Iran, meski Iran memiliki sistem pertahanan udara yang canggih. 

Di tengah memanasnya konflik Israel-Iran, AS mengirim tambahan jet tempur ke Timur Tengah dan memperpanjang penugasan pasukan udara yang sudah ada, menurut Fox News. 

Jet-jet yang dikerahkan mencakup F-16, F-22, dan F-35 untuk tujuan defensif. Selain itu, puluhan pesawat pengisian bahan bakar juga dikirim ke Eropa sebagai langkah antisipasi mendukung operasi di Timur Tengah, lapor Politico.

“Sesuai dengan tugas untuk melindungi pasukan AS di Timur Tengah, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengarahkan Grup Serangan Kapal Induk Nimitz ke wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (CENTCOM) untuk mempertahankan postur pertahanan kita dan menjaga personel Amerika,” ujar seorang pejabat pertahanan, dikutip dari Tempo, Ahad (22/6).

(Tempo)

[post-views]
Selaras