Banjarmasin, mu4.co.id — Kampung Ketupat di jalan Sungai Baru kini turut menambah daftar objek wisata Kota Banjarmasin. Selain terkenal karena warganya yang menjual ketupat dan lontong, Kampung Ketupat sekarang memiliki tugu ikonik, kios UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), hingga food court.
Baca Juga: Nikmati Wisata Ikonik Susur Sungai di Banjarmasin
Jam operasional Kampung Ketupat dimulai pukul 10.00-22.00 WITA. Tiket masuk per orangnya 15 ribu rupiah untuk Senin-Jumat dan 20 ribu rupiah pada Sabtu-Ahad. Khusus anak-anak di bawah 5 tahun, tidak dipungut biaya tiket masuk (gratis).

Kampung Ketupat memiliki desain unik, hampir seluruh bangunannya menggunakan bahan dari bambu. Misalnya seperti gazebo, food court, pagar pembatas, dan bangunan Rumah Banjar yang dapat dijadikan sebagai ruangan VIP untuk acara kantor dan keluarga.
Terdapat lebih dari 10 kedai makanan berjejer di dalam Kampung Ketupat. Berbagai makanan dan minuman tersedia di sana. Harganya kurang lebih dimulai dari 20 ribu rupiah. Anda dapat menikmati kudapan sembari duduk di meja yang telah disediakan di bawah pohon teduh sambil menikmati pemandangan Sungai Martapura.

Berdasar informasi Instagram @kampung.ketupat, rupanya pihak mereka juga menyediakan jasa foto dan langsung bisa dicetak hasilnya. Fotografer nantinya juga akan mengarahkan Anda untuk berpose pada spot foto yang telah disediakan. Jadi tak perlu takut kehabisan gaya.
Saat ini Kampung Ketupat masih dalam tahap soft opening. “Untuk grand opening Insya Allah pada tanggal 14 Juli 2023 mendatang, kami akan menyajikan berbagai event,” ujar Satriawan selaku controlling Wisata Kampung Ketupat, dikutip dari wartabanjar.com.

Ia juga memaparkan, Kampung Ketupat akan memberikan ruang untuk para seniman melakukan pertunjukan tradisional dan modern, pameran lukisan, menggambar bersama untuk anak-anak, pagelaran seperti suguhan tradisi, tarian, teater bahkan nanti akan ada pantomim, hingga belajar membuat atau menganyam ketupat.
Baca Juga: Loksado, Hamparan Keindahan di Kaki Pegunungan Meratus
“Ke depannya akan terus melakukan perkembangan untuk memajukan destinasi wisata kampung ketupat,” tambah Satriawan.