Media Utama Terpercaya

28 Oktober 2025, 00:17
Search

Jumlah Pemudik 2025 Menurun, Dampak Lesunya Daya Beli Masyarakat?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Mudik lebaran 2025 menurun
Jumlah Pemudik 2025 Menurun [Foto: suara.com]

Jakarta, mu4.co.id – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah pemudik lebaran tahun 2025 ini dilaporkan menurun, yang mana salah satu penyebabnya disinyalir karena melemahnya daya beli masyarakat.

Ekonom sekaligus Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, mengatakan tidak hanya sekadar biaya transportasi, namun masyarakat biasanya harus mengeluarkan pundi-pundi uang lebih untuk berbelanja di kampung halamannya. Misalnya, untuk membeli bingkisan, akrab disebut hampers, membeli kue kering, belanja bahan makanan khas Lebaran, hingga menebarkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk sanak saudara.

“Faktor pemicunya tentu karena daya beli yang melemah. Masyarakat banyak yang pendapatannya turun, bahkan juga ter-PHK, sehingga ada yang sebagian kemudian tidak memutuskan untuk mudik karena mungkin keterbatasan dari anggaran,” jelasnya dikutip dari kumparan, Ahad (30/03/2025).

Dimana diketahui, berdasarkan Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia, yang turun 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

Baca juga: Tips Mempersiapkan Perjalanan Mudik Lebaran yang Aman dan Nyaman!

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mencatat, total transaksi selama musim mudik 2025 hanya menyentuh angka Rp137,975 triliun, lebih rendah dibandingkan 2024 yang mencapai Rp157,3 triliun.

“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran tahun ini diprediksi mencapai Rp137,975 triliun, turun 12,28%,” tutur Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, Selasa (18/03/2025).

Disamping itu, masifnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di dua bulan awal tahun 2025 juga menekan perekonomian, tidak terkecuali saat momentum Ramadan dan Idul Fitri.

Diketahui, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat ada 18.610 orang yang terkena PHK dari Januari hingga Februari 2025. Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.

Bahkan, jika mengacu data Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), sudah ada 60.000 buruh di-PHK dari 50 perusahaan. Kondisi tersebut membuat kinerja konsumsi melemah, dengan salah satu indikatornya adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
(kumparan.com, kompas.com)

[post-views]
Selaras