Jepang, mu4.co.id – Profesor Ekonomi Universitas Tokyo, Tetsuji Okazaki, memprediksi Jepang akan kehilangan pengaruhnya dalam perekonomian global. Hal tersebut disebutkan melalui data yang dirilis Pemerintah Jepang, Kamis (15/02/2024).
Disana disebut Jepang secara resmi mengalami resesi ekonomi akibat penurunan tajam mata uang yen selama 2 tahun terakhir. Menteri Revitalisasi Perekonomian, Yoshitaka Shindo mengatakan Jerman telah melampaui Jepang menunjukkan pentingnya mendorong reformasi struktural.
“Kami akan menerapkan semua langkah kebijakan untuk mendukung kenaikan gaji guna mendorong pertumbuhan yang didorong oleh permintaan pasar,” kata Shindo.
Baca juga: Ringgit Malaysia Anjlok, Terendah Sejak 1998
Adapun, mata uang Jepang turun hampir seperlima terhadap dollar AS pada tahun 2022 dan 2023. Bahkan pernah turun mencapai 7% pada 2023, dan produk domestik bruto (PDB) Jepang mencapai 4,2 triliun dollar As.
Selain itu, peringkat Jepang dengan ekonomi terbesar di dunia pun turun, dari peringkat 3 menjadi 4.
Bahkan beberapa analis memperingatkan bahwa negara yang sangat bergantung pada ekspor ini akan mengalami gejolak perekonomian pada kuartal pertama 2024 ini, karena lesunya konsumsi masyarakat Jepang, ditambah tanpa adanya pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi.
Meski demikian, produsen mobil Jepang dan eksportir lainnya akan mendapat keuntungan dari melemahnya yen karena harga barang menjadi lebih murah di pasar internasional, meski berada ditengah krisis tenaga kerja.
Baca juga: Krisis Populasi, Benarkah Jepang Akan Punah?
Sumber: kompas.com