Media Berkemajuan

22 Desember 2024, 00:13

Jemaah Haji Tertua Indonesia Tiba di Tanah Air. Begini Pengalamannya di Tanah Suci!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Setiba di tanah air, Mbah Hardjo disambut haru keluarganya yang sudah menunggu di depan kantor Kementerian Agama [Kemenag] Ponorogo. [Foto: TribunJatim]

Ponorogo, mu4.co.id – Hardjo Mislan, yang juga dikenal sebagai Miskan, jemaah haji tertua di Indonesia berusia 109 tahun, telah kembali ke Tanah Air pada Kamis (27/6).

Mbah Hardjo, bersama dengan putranya Sirmad tiba di Indonesia sebagai bagian dari kloter 19 dari Ponorogo. Mereka langsung menuju Asrama Haji Sukolilo dalam keadaan sehat walafiat. Sirmad telah setia mendampingi Mbah Hardjo selama perjalanan ibadah haji tahun 2024.

Sirmad menyatakan bahwa Mbah Hardjo mampu menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji sendiri, baik yang sunah maupun wajib.

Baca Juga: Arab Saudi Sambut Jemaah Haji Tertua Berusia 130 Tahun. Ini Asalnya!

“Untuk melontar jumroh, saya yang membadalkan, lainnya Mbah Hardjo melakukan sendiri,” ucap Sirmad, dilansir dari Majelis Tabligh, Senin (1/7).

Mbah Hardjo, didampingi Sirmad, mengikuti skema murur dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina. Meskipun membawa kursi roda, Mbah Hardjo tidak selalu menggunakannya selama di tanah suci.

“Waktu di Madinah, kebetulan kami memperoleh hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi. Mbah Hardjo tiap berangkat shalat seringkali berjalan kaki menuju masjid,” ungkap Sirmad.

Sirmad menyatakan dia terharu dengan kedatangan Mbah Hardjo, mertuanya, dan juga istrinya yang berangkat haji bersama-sama.

“Alhamdulillah semua pulang dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apa pun, mengingat saya harus mendampingi orangtua yang usianya sudah tidak muda lagi” ucapnya.

Kemudian, Sirmad menceritakan pengalamannya di Mina di mana suhu udara mencapai 50 derajat Celsius.

Baca Juga: Jemaah Haji Berumur 110 Tahun Tiba di Madinah Dengan Sehat, Simak Tips Yang Dibagikannya!

“Panas sekali waktu itu. Alhamdulillah, kondisi kesehatan kami tidak sampai drop. Menurut Mbah Hardjo, kuncinya adalah ikhlas selama menjalani rangkaian ibadah haji. Jalani saja semuanya tanpa ada mengeluh,” jelasnya.

Selama berada di Tanah Suci, Mbah Hardjo aktif mengikuti senam lansia dengan rajin dan semangat hingga menjadi inspirasi bagi jemaah lansia lainnya.

Besok, tanggal 2 Juli, Mbah Hardjo akan berusia 110 tahun. Keluarganya berharap agar Mbah Hardjo diberi usia yang penuh berkah dan tetap sehat selalu. Saat ini, Mbah Hardjo telah kembali ke Ponorogo.

(Majelis Tabligh)

[post-views]
Selaras