Jakarta, mu4.co.id – Direktorat Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembobolan rekening oleh EC (28) dan IP (35) yang terhubung dengan jaringan di Kamboja. Polisi kini memburu pelaku lain berinisial AN yang diduga berada di negara tersebut.
“Satu lagi (pelaku), AN status DPO (daftar pencarian orang), sudah kita tetapkan DPO dan sudah dikeluarkan surat DPO-nya. Pelaku berusia 29 tahun dan seorang pelajar atau mahasiswa, dan yang bersangkutan saat ini berada di luar negeri, yaitu di Kamboja,” ungkap Kasubdit IV Ditressiber Polda Metro Jaya Kompol Herman Eco Tampubolon, dikutip dari CNN, Senin (9/6).
“Terhadap tersangka-tersangka lainnya, kami Subdit Siber, Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan terus melakukan penyelidikan dan pendalaman dan akan terus mendalami dengan bekerja sama dengan instansi terkait, guna mengungkap sampai kepada pelaku utama yang ada di luar negeri,” lanjutnya.
Baca Juga: BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
Herman menjelaskan bahwa pelaku membobol rekening dengan menyamar sebagai pihak PT Taspen, menargetkan pensiunan ASN yang lanjut usia karena dinilai lebih mudah untuk ditipu.
“Korban-korban mayoritas PNS yang umurnya di atas 60 tahun sehingga sangat mudah bagi pelaku untuk memanipulatif korban ini untuk bisa mengakses handphone ataupun informasi yang ada di dalam handphone para korban,” jelasnya.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menuturkan, pelaku melanjutkan aksi dengan mengirimkan tautan APK melalui WhatsApp, setelah menyamar sebagai pihak Taspen.
Baca Juga: Penipuan Melalui WhatsApp Makin Marak, Kenali Modus Barunya!
Saat korban mengunduh dan mengikuti instruksi dari aplikasi tersebut, uang ratusan juta rupiah milik mereka dikuras.
“Pelaku kemudian menginformasikan bahwa ada pembaruan data yang mengharuskan korban wajib mengisi data rekening di sebuah link yang dikirimkan oleh pelaku,” ujar Reonald.
“Korban mengisi data sesuai formulir, finger print, foto, video selfie, serta diminta untuk mentransfer uang meterai sebesar Rp10 ribu,” lanjutnya.
(CNN)