Rafah, mu4.co.id – Serangan Israel ke kota Rafah, Palestina, baru-baru ini telah memicu kekhawatiran negara tetangganya. Mesir, yang berbatasan langsung dengan Israel, telah menyatakan kesiapannya untuk bertindak jika serangan tersebut meluas ke perbatasan kedua negara.
Baru-baru ini, Israel telah memaksa semua penduduk Rafah untuk meninggalkan kota tersebut setelah Tel Aviv merencanakan serangan udara di wilayah selatan Jalur Gaza.
Melihat hal ini, militer Mesir dilaporkan meningkatkan kesiapannya di wilayah Sinai utara, yang berbatasan langsung dengan Israel. Pihak Mesir menganggap tindakan Israel semakin brutal sehingga harus menjadi perhatian bagi pasukan yang berjaga di perbatasan.
“Harus ditekankan dengan tegas bahwa setiap tindakan Israel ke arah ini akan menimbulkan ancaman serius terhadap hubungan Mesir-Israel,” kata juru bicara Layanan Informasi Mesir, Diaa Rashwan, dikutip dari CNN, Rabu (8/5).
Pemerintahan Mesir, Pimpinan Presiden Abdul Fattah as-Sisi telah diingatkan berkali-kali tentang peningkatan jumlah pengungsi Palestina di dekat perbatasannya. Akibatnya, hal tersebut menjadi perhatian serius bagi pejabat tinggi Mesir setelah melihat tindakan Israel yang semakin brutal dan tidak terkendali.
Kairo juga sempat menyinggung bahwa pemindahan pengungsi Palestina dapat ’merusak’ hubungan antara Israel dan sekutu-sekutunya di Barat, termasuk Amerika Serikat.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman Bagi Warga Sipil Gaza, Bahkan di Rafah!
Meskipun hubungan antara Israel dan Mesir tidak bermusuhan, terutama setelah perjanjian Camp David pada 1978, pemerintah Mesir telah memilih untuk tetap menjaga hubungan dengan Israel.
Namun, perilaku sembrono Israel telah mendorong Mesir untuk mempertimbangkan upaya meredam agresi tersebut. Mesir menganggap Israel sebagai mitra ekonomi yang berpotensi menguntungkan, tetapi juga sebagai ancaman potensial jika konflik terjadi antara kedua negara.
Oleh karena itu, pemerintah Mesir menjadi khawatir akan ancaman yang semakin dekat dari Israel. Kairo juga meningkatkan kewaspadaannya untuk melindungi warga di perbatasan yang berdekatan dengan Negara Zionis tersebut.
Sumber: CNN
