Banjarmasin, mu4.co.id – Tabligh Akbar di Masjid At-Taqwa yang diisi oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) pada Senin (29/7) ba’da Shubuh disiapkan dengan matang.
Jemaah yang hadir tidak hanya dari Banjarmasin, tetapi juga dari luar Banjarmasin. Hal ini membuat panitia menyiapkan ruangan untuk jemaah yang ingin menginap di Masjid At-Taqwa agar dapat menghadiri Tabligh Akbar.
“Kami menyediakan aula belakang ruang induk masjid untuk jemaah yang mau menginap,” ungkap Sarkani selaku ketua panitia pelaksana, dikutip dari Radar Banjarmasin, Senin (29/7).
Masjid At-Taqwa juga menyediakan lahan untuk parkiran jemaah yang bertempat di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, dekat dengan masjid tersebut. Meskipun sudah disediakan parkir di kampus tersebut, kendaraan tetap penuh hingga keluar tepatnya dipinggir jalan.
Sebelumnya, Sarkani memprediksi akan ada ribuan jemaah yang menghadiri Tabligh Akbar tersebut, sehingga panitia dengan matang mempersiapkan acara ini.
“Sementara ini kami prediksi 2.000 orang akan datang,” ucapnya.
Pada acara ini, Ustaz Abdul Somad memimpin do’a setelah salat shubuh berjama’ah dan mengisi kajian, salah satunya tentang kalender pada zaman dahulu yang memiliki berbagai variasi hingga diputuskannya kalender yang dipakai saat ini.
“Maka disepakatilah, pakailah (PBB) kalender yang dipakai oleh Paus Gregorius. Itulah dia Januari, Februari, Maret, April” ucapnya.
Kemudian diceritakanlah tentang bagaimana awal mula kalender islam diadakan, dimana saat itu para sahabat berkumpul dan memberikan usul kepada Umar bin Khatab untuk memulai tahun pertama yaitu pada saat Nabi Muhammad SAW lahir, namun tidak disetujui.
“Karena waktu Nabi lahir, orang minum khamar, mabuk, judi. Kelahiran Nabi SAW yang mendatangkan rahmat berkah bagi semesta alam, tapi orang fasik, orang kafir, orang jahat yang minum khamar, masih tetap (ada),” ucap UAS.
Dengan berbagai saran yang disuarakan oleh sahabat seperti saat lahir Nabi, saat turun wahyu, saat Nabi meninggal, tidak disetujui karena masih banyak orang-orang yang melakukan perbuatan buruk. Sehingga Sayyidina Ali menyarankan dimulainya tahun pertama Hijriah yaitu pada saat Nabi Muhammad pindah (hijrah).
“Karena pindah (hijrah) itu lah nampak yang mana betul-betul orang yang beriman dan orang yang munafik ga mau pindah,” jelas UAS.
Kajian ini juga diadakan secara live streaming bagi jemaah yang tidak dapat menghadiri Tabligh Akbar tersebut. Berikut linknya:
(Radar Banjarmasin, Youtube Aswaja Net)