Makkah, mu4.co.id – Pada tahun 1928, seorang pembuat film asal Belanda, George Edward Albert Krugers (1890–1964) membuat sebuah video dokumenter berjudul Het Groote Mekka-Feest (Pesta Besar Mekah).
Video berdurasi 74 menit ini merupakan film dokumenter lengkap pertama yang menggambarkan perjalanan peziarah muslim dari Pelabuhan Jakarta ke Semenanjung Arab.
Awal mulanya pada akhir tahun 1920-an, ketika proyek film tersebut dilaksanakan. Banyak umat Islam dari nusantara yang melakukan perjalanan haji. Perjalanan ibadah ke tanah suci ini diawasi dan dikelola secara ketat oleh lembaga-lembaga kolonial Belanda. Oleh karena itu Albert Krugers bermaksud membuat video ini untuk mengungkap “kekhawatiran kolonial” tentang haji.
Untuk merealisasikannya, Krugers mengikuti jamaah haji muslim dari Bandung di Hindia Belanda ke Jeddah dengan kapal uap dan selanjutnya menunggang unta menuju kota suci Mekkah dan Madinah, ia merekam perjalanan tersebut menggunakan kamera video.
Berbekal kamera Bell dan Howe Eyemo 35 mm miliknya, Krugers memulai proyek filmnya di Bandung pada 3 Februari 1928.

Krugers mengawali perjalanannya dengan naik kereta api dari Bandung ke pelabuhan Tandjong Priok Jakarta dan menaiki kapal uap. Kemudian berlayar melintasi Samudera Hindia dan Laut Merah hingga tiba di kota pelabuhan Jeddah, kapal tersebut sebelumnya menjemput penumpang jemaah haji dari Palembang dan Sabang.
Perjalanan Krugers dari Jakarta ke Jeddah tersebut memakan waktu selama tiga minggu dengan menumpang kapal barang SS Madioen milik perusahaan pengiriman Koninklijke Rotterdamsche Lloyd.
Sebelum memulai perjalanan kapal, ia mempersiapkan perjalanannya dengan matang. Agar tidak menarik perhatian sebagai seorang non-Muslim, Kruger sengaja disunat dulu, karena sebagaimana aturan yang berlaku di Makkah, orang non-muslim tidak diperbolehkan memasuki kota.
Baca juga: Inilah Foto Ka’bah yang Pertama Kali Diabadikan 1,5 Abad Lalu
Krugers juga menggunakan nama Muslim, Abdul Wahid. Ia juga belajar banyak hal tentang Islam dan mengumpulkan informasi tentang ibadah haji, rencana perjalanannya, pakaian khusus, dan kondisi politik pada saat itu.
Untuk memperoleh gambar yang bagus, suatu ketika Krugers rela berada di atas atap yang tinggi dengan kameranya, untuk mengabadikan momen saat kedatangan Raja Ibnu Sāʿūd ke Mekkah dengan mobil.
Dalam video dokumenter tersebut terlihat sudah banyak bangunan-bangunan kuno dengan arsitektur khas berbentuk kotak disekeliling Baitullah Ka’bah dan Masjidil Haram yang nampak megah. Serta dikejauhan terlihat pula gunung dan Lembah di Makkah.
Digambarkan pula suasana saat jemaah melaksanakan tawaf dan salat di sekeliling Ka’bah. Dan juga sumur Zamzam yang waktu itu masih dibuka untuk umum. Serta nampak sejumlah jemaah melaksanakan sa’i antara bukit Safa dan Marwa.
Setelah tinggal di Makkah dan Madinah selama hampir setengah tahun, Krugers kembali dari Mekkah ke Bandung pada tanggal 8 Juli 1928. Ia kemudian segera mengolah rekaman video mentahnya menjadi sebuah film dokumenter.
Film itu diputar di seluruh Jawa pada tanggal 17 Agustus 1928, sebuah pemutaran film yang pertama kali dilakukan secara serentak di pulau Jawa kala itu.
Film itu juga ditayangkan perdana di Leiden’s Stadsgehoorzaal (city auditorium) Leiden, Belanda, pada tanggal 8 November 1928. Penayangan perdana ini dihadiri oleh sejumlah sosialita Belanda, termasuk Putri Juliana, dan diperkenalkan oleh seorang Orientalis Belanda, Christiaan Snouck Hurgronje.
Rekaman video dokumenter karya Albert Krugers ini diklaim sebagai video tertua yang menggambarkan tentang suasana kota Makkah dan ibadah haji yang pertama kali yang pernah diabadikan melalui kamera video.
Beruntungnya, film “Het Groote Mekka-Feest” produksi Krugers ini tidak hilang. Krugers menyimpannya dengan aman di Amsterdam dengan tujuan untuk dihadiahkan kepada calon ratu Belanda.
Setelah Krugers meninggal pada tahun 1964, istrinya Elisabeth menemukan rol film tersebut dan menyerahkannya ke arsip film sejarah Belanda, sehingga rol film tersebut disimpan sampai sekarang sebagai warisan bukti sejarah Krugers yang paling fenomenal.