Bangladesh, mu4.co.id – Setelah mantan perdana menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara dalam keadaan kacau, Muhammad Yunus mengambil alih jabatan sebagai penasihat utama pemerintahan sementara.
Yunus menyatakan bahwa prioritas utamanya saat ini adalah mengamankan hukum dan ketertiban negara, serta memastikan independensi peradilan. Dimana sebelumnya telah terjadi demo yang menuntut Hasina untuk mundur, serta menuntut pengunduran diri kepala Mahkamah Agung, Obaidul Hassan. Dimana dilaporkan hampir 500 orang tewas dalam aksi protes di Bangladesh tersebut dalam beberapa minggu terakhir.
Untuk diketahui, protes tersebut bermula ketika mahasiswa menuntut agar pemerintah mencabut kuota PNS yang kontroversial. Kemudian aksi protes itupun berubah menjadi demo antipemerintah karena banyaknya orang yang tewas. Oleh karena itu, Perdana Menteri Hasina pun pergi dengan helikopter militer ke India, ditengah kekacauan.
Baca juga: Diserang Ukraina, Rusia Umumkan Keadaan Darurat!
Lebih lanjut pria berusia 84 tahun tersebut menyebutkan bahwa aksi protes terasa sebagai sebuah “revolusi”. Ia pun berjanji untuk mengawasi reformasi yang lebih luas, dimana bertahun-tahun sebelumnya, pemerintahan Bangladesh dicap hampir otoriter yang berujung kekacauan.
“Bahkan pemerintah, apa yang mereka lakukan, apa pun yang mereka lakukan, sama sekali tidak masuk akal bagi saya. Mereka tidak tahu apa itu administrasi. Namun sekarang ada harapan. Kami adalah wajah baru yang segar bagi mereka, bagi negara. Akhirnya, saat ini, monster itu telah pergi,” katanya.
(tribunnews.com)
