Media Berkemajuan

8 September 2024, 09:10

Indonesia Disebut Tidak Bisa Menjadi Tuan Rumah Bersama di Piala Dunia, Kenapa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Trofi Piala Dunia/FIFA [Foto: fajar.co.id]

Jakarta, mu4.co.id – Piala Dunia Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA (Federation Internationale de Football Association) 2034 akan menjadi Piala Dunia FIFA ke-25 , sebuah turnamen sepak bola internasional 4 (empat) tahunan yang diikuti oleh tim nasional putra dari asosiasi anggota FIFA.

Baru-baru ini ini FIFA mengumumkan dimulainya proses bidding atau tawaran untuk tuan rumah Piala Dunia 2034, yang dimulai pada 4 Oktober 2023 sampai 31 Oktober 2023 mendatang (25 hari setelah persyaratan penawaran diumumkan) dengan menggunakan persyaratan yang sama dengan Piala Dunia 2030.

Pengumuman bidding itu bersamaan dengan diumumkannya tuan rumah bersama Piala Dunia 2030 dari Maroko, Portugal dan Spanyol serta edisi khusus 100 tahun Piala Dunia dengan menyelenggarakan pertandingan khusus di Uruguay, Paraguay dan Argentina.

“Maroko, Portugal, dan Spanyol sebagai tuan rumah turnamen, serta Uruguay, Argentina, dan Paraguay sebagai tuan rumah perayaan seratus tahun tersebut, akan lolos otomatis dari kuota alokasi slot konfederasi masing-masing,” bunyi pernyataan FIFA, Rabu (04/10/2023).

Baca juga: Kalsel Hadirkan Stadion Berstandar FIFA, Berkapasitas 23.600 Penonton!

FIFA memastikan tuan rumah akan menjadi milik negara Asia dan Oseania. Berbagai negara pun terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada bidding tersebut. Mulai dari Arab Saudi, hingga Australia. Namun, nyatanya Indonesia tidak difavoritkan untuk menjadi tambahan bantuan bagi negara yang tertarik untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 tersebut.

Dalam media Australia, The Sydney Morning Herald yang secara terang-terangan menuliskan Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah bersama bagi Australia, dalam Artikel yang berjudul “Bagaimana Singapura dan Malaysia bisa membawa bantuan bagi Piala Dunia FIFA untuk Australia” yang ditulis oleh Vince Rugari berisi tentang negara yang tepat untuk mendampingi Australia.

Dalam artikel tersebut salah satu yang menjadi sorotan terbesar atau alasan yang kuat mengapa Australia menjauh dari Indonesia untuk menjadi tuan rumah bersama di Piala Dunia yaitu, karena Tragedi Kanjuruhan yang terjadi satu tahun silam di Indonesia.

Ditambah juga, terkait batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia yang erat dengan politik. Meski tidak secara terang-terangan, ternyata FIFA telah menarik Indonesia sebagai tuan rumah setelah pihak Indonesia keberatan dengan Israel sebagai tim peserta Piala Dunia U-20.

Baca juga: Piala Dunia U-20 2023 Di Indonesia Dibatalkan, Kenapa?

Australia sangat percaya diri maju dalam bidding dengan keberhasilan terlaksananya Piala Dunia Wanita 2023 Australia Selandia Baru. Namun perbedaan persyaratan membuat Australia harus mencari negara lain yang memiliki stadion sampai 40 ribu kursi. Padahal, tidak sedikit di Indonesia memiliki kapasitas stadion yang serupa.

Beberapa alasan mengapa Australia menggandeng Negeri Jiran atau Malaysia dalam berpasangan menjadi tuan rumah bersama yaitu, karena kantor AFC yang berada di Malaysia serta hubungan bilateral yang baik antara Australia dan Malaysia. Ditambah lokasi Singapura yang tidak jauh dari Malaysia.

Australia jelas tak ingin mengambil risiko jika akhirnya gagal dalam bidding jika gandeng Indonesia. Sebab inilah yang membuat artikel tersebut menuliskan Malaysia dan Singapura sebagai negara terbaik untuk digandeng menghadap FIFA.

Sumber: tvOnenews.com

[post-views]
Selaras