Media Berkemajuan

2 April 2025, 22:19
Search

Indonesia Ajukan 3 Warisan Budaya Takbenda Ini ke UNESCO

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Warisan budaya tak benda
Indonesia Ajukan Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO [Foto: mu4.co.id]

Jakarta, mu4.co.id – Kementerian Kebudayaan RI resmi mengajukan Warisan Budaya Takbenda tiga hal kepada pihak UNESCO, yakni tempe, Teater Mak Yong dan seni pertunjukan jaranan yang juga diajukan bersama negara Suriname.

Terkait hal tersebut, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan proses dan nilai budaya pembuatan tempe telah diwariskan oleh nenek moyang dan tetap lestari sampai sekarang. Menurutnya tempe bukan sekadar makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Tapi juga mencerminkan pengetahuan, budaya, dan teknologi pangan tradisional yang terus hidup dan berkembang.

“Masuknya Budaya Tempe dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO akan semakin memperkuat tempe sebagai warisan budaya yang harus dijaga, sekaligus mendorong kesadaran global akan nilai budaya, manfaat gizi dan kesehatan, serta keberlanjutannya,” jelasnya.

Baca juga: Sidang Komite Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Menteri Kebudayaan RI Usulkan 3 Warisan Budaya Ini!

Sementara itu, nominasi kedua yaitu Teater Mak Yong yang didaftarkan melalui mekanisme ekstensi budaya. Seni teater tradisional tersebut merupakan seni pertunjukan tradisional masyarakat Melayu dengan memadukan seni peran, musik, vokal, dan gerak tubuh, yang sampai sekarang masih digemari dan sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum internasional.

Adapun nominasi ketiga adalah seni pertunjukan jaranan yang menggabungkan tari, musik, dan unsur spiritual, sebagai warisan budaya takbenda. Tari Jaranan sendiri merupakan kesenian tari tradisional yang dimainkan oleh para penari dengan menaiki kuda tiruan yang tebuat dari anyaman bambu. Selain kaya akan nilai seni dan budaya, tarian ini juga sangat kental akan kesan magis dan nilai spiritual.

Usulan langkah pengajuan jaranan bersama Suriname disebut sebagai langkah yang tepat, karena seni pertunjukan ini tidak hanya hidup di tanah Jawa, tetapi juga berkembang dalam komunitas diaspora Jawa di Suriname.

“Usulan bersama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat diplomasi budaya antara Indonesia dan Suriname. Ini membutuhkan peran aktif masyarakat di setiap tahap dari identifikasi hingga perlindungan dan kerja sama yang kuat dengan mitra Internasional,” pungkasnya.
(detik.com)

[post-views]
Selaras