Media Berkemajuan

26 April 2025, 05:58
Search

Imbas Nilai Dolar Naik, Harga Barang Elektronik Ikut Naik. Berapa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
harga elektronik naik
Toko elektronik [Foto: Facebook]

Jakarta, mu4.co.id – Nilai tukar dolar AS yang mencapai Rp16.000 membuat harga produk elektronik di beberapa pusat perniagaan ikut naik. 

Luci, seorang pedagang perangkat komputer di Harco Mangga Dua, Jakarta Utara menyatakan bahwa harga produk elektronik yang dijualnya mengalami kenaikan sejak Oktober 2023 akibat penguatan dolar terhadap rupiah.

“(Harga perangkat komputer) naik, itu dari Oktober 2023 sudah naik itu. Naik di bulan Oktober, nggak lama di pertengahan Desember (2023) naik lagi, Januari ke sini sudah naik lagi. Saya hitung-hitung harga sudah naik tiga kali,” ucap Luci, dilansir dari detik finance, Ahad (28/4).

Baca Juga: Nilai Rupiah Sentuh Hingga Rp16.000 per Dolar AS. Apa Sebab dan Akibatnya?

Luci menyatakan bahwa harga produk elektronik kemungkinan akan meningkat lagi dalam waktu dekat. Ini disebabkan oleh distributor tempatnya membeli barang, telah mulai menaikkan harga seperti motherboard, RAM, hardisk, prosesor, printer, dan flashdisk.

“Distributor beberapa sudah kasih informasi kan, program (penjualan berbagai macam perangkat komputer) bakal diubah (naik) karena dolar naik. Pas saya cek di internet dolar sudah di atas Rp 16.000,” ucapnya.

Bondi, seorang perakit dan penjual PC di Harco Dua juga mengungkapkan hal yang serupa. Dia mengatakan bahwa kenaikan harga terjadi di hampir semua barang yang dijualnya termasuk mouse, keyboard, casing, dan komponen dalam PC seperti solid state drive (SSD).

“Semua (produk yang dijualnya) sih naik, sebelum Lebaran sudah pada naik. Apalagi sekarang dolar naik lagi kan, jadi harga pada naik lagi,” ucap Bondi.

“Jadi sudah nggak bisa jualan pakai harga kemarin. Semua sudah pada naik mulai dari mouse, keyboard, SSD, dari casing PC, semuanya, All perangkat komputer itu. Tapi ketika harga dolar turun, harga bisa turun dikit,” tambahnya.

Luci menjelaskan kenaikan harga yang terjadi pada berbagai produk, contohnya pada flashdisk. Dia menyatakan bahwa harga rata-rata flashdisk telah naik sebesar Rp3.000 per unit.

“Kaya flashdisk contohnya ya, biasanya di harga Rp55.000 per unit, itu bisa naik Rp3.000 jadi Rp58.000. Ya naiknya sih nggak terlalu jauh, cuma untuk pembelian banyak berasa juga,” jelasnya.

Baca Juga: Dolar Terus Naik, Ini Tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani!

Namun, Luci mengamati bahwa kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada produk seperti solid state drive (SSD), yang naik lebih dari Rp150.000 per unit. Hal ini membuatnya harus memperkecil keuntungan agar harga jual produk tetap kompetitif.

“Misal kita itu SSD Adata 512, tadinya saya bisa jual dengan harga Rp350.000 ya, sekarang itu modalnya sudah Rp500.000 lebih. Untuk bisa dapat untung Rp10.000-20.000 saja sudah bagus itu,” jelas Luci.

Selain itu, terdapat peningkatan harga pada perangkat processor atau memori komputer dari merek tertentu, dengan rata-rata kenaikan mencapai Rp50.000 per unit. Semakin tinggi spesifikasi produk, semakin besar pula kenaikan yang terjadi.

Selain itu, ada juga kenaikan harga pada produk printer dari salah satu merek, meskipun kenaikannya masih dianggap cukup kecil.

“Kalau printer belum, tapi kalau Epson sudah naik. Kalau untuk HP sama Canon sepertinya belum, masih harga standar. Kalau Epson di tipe L-3210 sudah naik Rp25.000 per unit,” tambah Luci.

Sumber: detik finance

[post-views]
Selaras