Israel, mu4.co.id – Mengikuti langkah Amerika Serikat, Israel berencana keluar dari Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Human Rights Council (UNHRC). Rencana ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar di platform X pada Rabu (5/2).
“Israel bergabung dengan Amerika Serikat dan tidak akan berpartisipasi dalam UNHRC,” tulisnya di platform X, dikutip pada Sabtu (8/2).
Ia menganggap UNHCR melindungi para pelanggar hak asasi manusia dengan membiarkan mereka bersembunyi dari pengawasan.
Sa’ar juga menganggap UNHCR menjelek-jelekkan negara yang ia sebut satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah yaitu Israel.
Badan ini, ujar Sa’ar, malah berfokus pada serangan terhadap negara demokrasi dan menyebarkan antisemitisme, bukannya mempromosikan hak asasi manusia.
Baca Juga: Presiden AS Bekukan USAID, Bantuan ke 100 Negara Termasuk Indonesia Terancam Dihentikan!
Sa’ar menyebut bahwa Israel telah menjadi sasaran lebih dari 100 resolusi yang bersifat mengutuk, lebih banyak daripada resolusi terhadap Iran, Kuba, Korea Utara, dan Venezuela.
“Israel tidak akan menerima diskriminasi ini lagi!” tegasnya.
Meskipun Israel dan AS saat ini bukan anggota Dewan HAM PBB, tetapi mereka tetap memiliki status observer dan kursi di ruang pertemuan.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump meneken perintah eksekutif untuk menarik AS dari UNHRC dan United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) dengan alasan badan-badan tersebut tidak dikelola dengan baik meskipun memiliki potensi besar, serta menyoroti isu pendanaan.
(CNN, X)