Palestina, mu4.co.id – Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas, mengungkap bahwa mereka telah menerima proposal gencatan senjata di Gaza, Palestina dari mediator Mesir dan Qatar. Ismail mengatakan Hamas menyetujui proposal tersebut usai peperangan yang berlangsung selama tujuh bulan terakhir.
Pada Senin (6/5), Ismail juga telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa Hamas telah menerima proposal mereka untuk gencatan senjata di Gaza.
Ismail Haniyeh menghubungi Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan dengan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel. Ismail memberi tahu mereka tentang persetujuan Hamas soal proposal gencatan senjata.
Dilansir dari detiknews pada Selasa (7/5), Khalil al-Hayya, seorang anggota senior Hamas kepada saluran Al Jazeera mengatakan bahwa proposal yang disetujui oleh Hamas untuk gencatan senjata di Gaza dengan tujuan yaitu gencatan senjata permanen, gencatan senjata mencakup tiga tahap.
Hayya mengatakan setiap fase akan berlangsung selama 42 hari dan kesepakatan itu mencakup rencana penarikan total Israel dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat perang yang sedang berlangsung. Tak hanya itu, ada juga soal pertukaran sandera dan tahanan, serta tujuan gencatan senjata permanen.
Sumber: detik news