Media Berkemajuan

8 September 2024, 10:23

Hacker Brain Cipher Berikan Kunci Gratis dan Klaim Telah Hapus Data PDNS, Begini Pernyataannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Hacker Brain Cipher Berikan Kunci Gratis dan Klaim Telah Hapus Data PDNS [Foto: kumparan, akun X @stealthmole_int]

Jakarta, mu4.co.id – Brain Cipher, kelompok peretas yang bertanggung jawab atas serangan siber ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) telah merilis kunci enkripsi PDNS yang disandera ransomware dan mengeklaim telah menghapus semua data yang telah mereka curi.

Hal tersebut mereka umumkan di situs dark web Ransomware Live. “Kami tidak akan menunggu untuk jawaban soal pusat data. Kami yakin bahwa kunci (enkripsi) bisa digunakan, kami berharap bahwa tenaga ahli lokal bisa memulihkannya tanpa masalah,” tulis Brain Cipher dalam pengumuman berjudul “End of The Story”, Rabu (03/07/2024) malam.

“Kami mengonfirmasi bahwa kami telah menghapus semua data yang kami miliki. Database, log, e-mail. Kami rasa, kami sudah mendapatkan kepercayaan dari setiap orang,” sambungnya.

Selain itu, mereka juga memperingatkan jika ada pihak yang mencoba menjual data dengan mengatasnamakan mereka, maka tawaran itu adalah palsu. Brain Cipher mengatakan bahwa komunikasi dengan mereka hanya bisa dilakukan via “Client Area” atau e-mail saja. “Kita berdua (hacker dan penglola PDNS) harus move on,” tutup Brain Cipher.

Baca juga: Viral Pelaku Utama Peretasan PDNS. Pakar Siber: Hanya Jadi Kambing Hitam

Sebelumnya, mantan Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Samuel Pangarepan menyebut kunci eknripsi atau dekriptor yang dibagikan Brain Cipher bisa digunakan atau berfungsi untuk membuka spesimen data PDNS. Namun ia mengatakan belum bisa memastikan apakah kunci enkripis tersebut bisa membuka semua file PDNS yang disandera atau tidak.

“Tadi malam kami sudah mencoba kunci tersebut di spesimen yang kami miliki. Nah, itu berfungsi dan bisa dibuka. (Namun) Kami belum tahu (bisa buka semua file PDNS), karena yang dikunci hacker kan banyak. Untuk informasi lebihnya, nanti tolong menanyakan ke tim terkait, ada tim teknis sendiri, dan nanti ada waktunya untuk dijelaskan secara mendetail,” ungkapnya, Kamis (04/07/2024).

Adapun pernyataan dari Brain Cipher tersebut menyiratkan bahwa mereka memiliki data-data yang ada di PDNS, dimana berbeda dengan apa yang dikatakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang mengatakan bahwa data yang disandera ransomware masih tersimpan aman. Sementara itu, terkait progres pemulihan PDN, Samuel menyebut Kominfo dan pihak terkait tengah melakukan pemulihan secara berkala hingga layanan di PDNS tersebut pulih total.

Baca juga: Dirjen Aptika Kominfo Mundur Usai Serangan PDN, Apa Rencana Selanjutnya?

Diketahui sebelumnya, Brain Cipher berjanji akan menghapus data secara permanen, jika sudah ada konfirmasi bahwa kunci yang dirilis tersebut berfungsi. “Kami akan menunggu pihak kedua secara resmi mengonfirmasi bahwa kuncinya berfungsi dan data dipulihkan – hanya setelah itu kami akan menghapus data secara permanen,” tulis pernyataan Brain Cipher sebelumnya.

Kendati demikian, mereka juga mengatakan bisa saja memublikasikan data tersebut. “Jika pihak kedua mengatakan bahwa mereka telah memulihkan datanya sendiri atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan mempublikasikan data tersebut,” tulis Brain Cipher.

Selain mengirim dekripsi data PDNS, kelompok hacker itu juga membagikan tutorial untuk mengunduh kunci dari data yang dienkripsi. Menurut mereka, praktik ini dilakukan murni oleh pihaknya tanpa intervensi dari pihak mana pun termasuk pemerintah maupun lembaga hukum

Mereka juga mengeklaim bahwa praktik itu akan menjadi yang pertama dan terakhir bagi korban mendapat kunci gratis. “Kami secara mandiri membuat keputusan itu, tanpa intervensi dari layanan khusus atau lembaga hukum,” kata Brain Cipher. (kompas.com)

[post-views]
Selaras