AS, mu4.co.id – Gelombang protes mahasiswa AS yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung Gaza, telah menjadi kekuatan yang semakin meningkat bagi Palestina sehingga memperkuat soft power mereka.
Dilansir dari TribunNews pada Jum’at (3/5), pada 18 April, mahasiswa Universitas Columbia di New York melakukan aksi duduk-duduk di kampus mereka, memprotes keterlibatan keuangan lembaga Ivy League dengan perusahaan yang terkait dengan pendudukan Israel di Palestina dan konflik di Gaza.
Protes dengan cepat menyebar ke universitas-universitas terkemuka AS lainnya, termasuk New York University, Yale, Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan University of North Carolina. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk mengakhiri perang dan dukungan terhadap negara pendudukan.
Peningkatan gelombang aktivisme mahasiswa AS dan global memiliki signifikansi yang besar. Ini mencerminkan dampak soft power dari Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan oleh kelompok perlawanan.
Baca Juga: Israel dan Hamas Kembali Rencanakan Gencatan Senjata, Begini Syarat dari Israel!
Seperti gerakan mahasiswa AS yang sejarahnya melawan apartheid di Afrika Selatan dan perang Vietnam, kemungkinan besar gerakan ini akan mulai menentang dukungan Amerika terhadap agresi Israel.
Selama beberapa dekade, AS telah menggambarkan Israel sebagai simbol demokrasi di tengah kawasan yang didominasi oleh rezim otoriter. Israel sering kali dianggap sebagai “satu-satunya negara demokrasi” di Asia Barat, yang digunakan untuk membenarkan dukungan AS yang konsisten terhadapnya.
Perubahan persepsi publik baru-baru ini, terutama di kalangan pemuda Barat, menandai Israel sebagai “teroris” dan “penjajah.” Perubahan besar dalam wacana ini, dipicu oleh penyebaran informasi dan aktivisme global, akan memiliki dampak signifikan pada entitas Zionis.
Protes mahasiswa untuk Palestina
Dalam waktu seminggu, ribuan mahasiswa berprotes di seluruh Amerika menyerukan akhiri genosida di Gaza, penghentian bantuan militer AS untuk Israel, divestasi dana universitas dari entitas Israel, perusahaan, dan universitas, serta perlindungan hak mereka untuk berprotes di kampus tanpa hukuman.
Lebih dari 900 orang telah ditangkap di setidaknya 15 kampus perguruan tinggi di seluruh negeri, dan banyak aktivis mahasiswa menjadi korban kekerasan oleh pasukan keamanan negara selama demonstrasi ini.
Seruan untuk mendukung Palestina telah terdengar di luar lingkungan kampus di AS, dengan demonstrasi besar-besaran yang sekarang juga berlangsung di Jerman, Perancis, Italia, Inggris, dan Irlandia, serta di Jepang dan Korea Selatan. Mereka juga menyerukan penyelesaian konflik di Gaza.
Sumber: TribunNews