Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 17:00

Dubai Dilanda Banjir Besar, Begini Kondisinya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kondisi jalanan dubai terendam banjir. [Foto: akun X @brgsjks]

Dubai, mu4.co.id – Hujan deras melanda sebagian wilayah Timur Tengah termasuk Uni Emirat Arab (UEA), pada Selasa (16/4). Banjir langka terjadi, menyebabkan genangan air di jalan raya dan kondisi berbahaya di wilayah tersebut.

Curah hujan lebih dari 4,7 inci dalam sehari di UEA, menyebabkan banjir di Dubai. Air meluap ke jalan-jalan, rumah-rumah, dan tempat usaha. Pusat Meteorologi Nasional dan pemerintah menyebutnya sebagai curah hujan terbesar dalam 75 tahun bagi UEA.

Landasan di Bandara Internasional Dubai terendam air, menyebabkan pengalihan sementara penerbangan ke bandara tersebut. Hal ini disebabkan oleh keadaan cuaca yang ekstrem di Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Heboh Banjir Demak Tanda Kembalinya Selat Muria, Ini Kata Badan Geologi!

Banjir di UEA juga menyebabkan penutupan sekolah dan instruksi bagi pegawai pemerintah untuk bekerja dari rumah. Sekolah di Dubai diliburkan hingga minggu depan, mencerminkan tantangan yang dihadapi pihak berwenang dalam membersihkan banjir. 

Pemadaman listrik terjadi di sekitar Dubai. Adapun mobil-mobil yang terendam banjir ditinggalkan oleh pemiliknya. Terowongan di dekat bandara bahkan terendam banjir sampai ke atapnya.

Menurut laporan kepolisian lokal, satu orang meninggal dunia karena dampak banjir di Dubai. Korban adalah seorang pria berusia 70 tahun yang mobilnya terbawa arus banjir di wilayah Ras Al-Khaimah, salah satu dari tujuh emirat di negara tersebut.

Baca Juga: Tel Aviv Diterjang Banjir dan Badai Pasir Dahsyat, Israel Tunda Serangan ke Gaza

Curah hujan di Uni Emirat Arab mencapai 259,5 milimeter, menjadi yang terbesar dalam 75 tahun terakhir. 

Hujan deras ini melanda gurun UEA dalam satu hari, menyebabkan banjir parah di Dubai. Menurut Pusat Meteorologi UEA, badai tersebut merupakan yang terburuk dalam 57 tahun terakhir.

“Badai ini terbilang bersejarah, karena untuk pertama kalinya dalam kurun waktu kurang lebih 57 tahun,” ucap Esraa Alnaqbi, Senior Pusat Meteorologi Nasional UEA, dilansir dari detiknews, Kamis (18/4).

“Jadi faktanya jumlah curah hujan tersebut tercatat dalam waktu kurang dari 24 jam (bersejarah). Biasanya, jumlah ini (hujan) cenderung bersifat kumulatif selama dua atau tiga hari,” tambahnya.

Sumber: detiknews

[post-views]
Selaras