Media Berkemajuan

18 Oktober 2024, 12:29

Dosen Perempuan ITS Ini Menjadi yang Pertama di Indonesia Raih Penghargaan Dr Willmar Schwabe Award!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Sri Fatmawati, Dosen ITS yang meraih penghargaan internasional [Foto: its.ac.id]

Jakarta, mu4.co.id – Seorang Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sri Fatmawati SSi MSc PhD meraih penghargaan internasional Dr Willmar Schwabe Award 2024 lewat riset kimia bahan alam, yang diserahkan secara langsung di Krakow, Polandia, Senin (15/07/2024) lalu.

Dosen Departemen Kimia Fakultas Sains dan Analitika Data ITS itu meraih penghargaan bergengsi pada gelaran yang bertepatan dengan Kongres Internasional Himpunan Penelitian Tanaman Obat dan Bahan Alam, yang menjadikannya perempuan Indonesia pertama yang menyabet gelar prestisius ini.

“Melalui forum ini, saya juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian saya di hadapan 1.200 peserta kongres dari seluruh dunia,” tutur perempuan yang akrab disapa dengan Fatma itu.

Untuk diketahui,  Dr Willmar Schwabe Award merupakan penghargaan 2 tahunan yang diberikan oleh Society for Medicinal Plant and Natural Product Research (GA), Dimana penghargaan ini menyasar ilmuwan muda yang berdedikasi pada penelitian farmakologis atau klinis yang luar biasa di bidang tanaman obat dan bahan alam. Selain apresiasi simbolik, pemenang penghargaan ini juga mendapatkan hadiah sebesar €10.000.

Baca juga: Dosen Muda Undip Buat Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat. Ini Keunggulannya!

Dalam proses seleksinya, Fatma diminta untuk mengirimkan maksimal 3 publikasi yang telah diterbitkan selama tiga tahun terakhir dan portofolio dirinya, dengan juri yang menilai terdiri dari Presiden dan Wakil Presiden Himpunan Penelitian Tanaman Obat dan Bahan Alam, Pemimpin Redaksi Planta Medica, serta perwakilan dari Dr Willmar Schwabe GmbH & Co.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dalam riset kimia bahan alam yang digelutinya, ia menaruh fokus besar riset pada topik terkait jamu. “Dalam topik ini, saya mempelajari berbagai hal terkait peningkatan kualitas bahan, bioaktivitas teknologi pembuatan jamu, pemberdayaan sumber daya petani hingga kolaborasi industri,” paparnya.

Lebih rinci, Fatma mengungkapkan bahwa ia telah berhasil menerbitkan lebih dari 50 makalah di jurnal internasional dan mengumpulkan 2.601 kutipan mengesankan. Tak hanya itu, Fatma juga berhasil membuktikan relevansi farmakologis, mengidentifikasi bioaktivitas tanaman herbal lokal, hingga memberdayakan petani dan peneliti perempuan lainnya.

Melalui penghargaan itu, Fatma pun mengaku semakin terdorong untuk berkontribusi pada penelitian yang berdampak bagi kebermanfaatan masyarakat luas. Dan ke depannya, ia pun berharap agar generasi muda, khususnya perempuan peneliti, akan terus berupaya mengembangkan riset di bidangnya. “Karena ilmuwan yang berdedikasi merupakan pilar untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” pungkasnya mengingatkan.
(its.ac.id)

[post-views]
Selaras