Media Utama Terpercaya

3 Juli 2025, 22:42
Search

Dolar semakin menguat hingga tembus Rp15.500. BI Ungkap Alasannya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi Jasa Titip [Foto: jabarekspres.com]

Jakarta, mu4.co.id – Saat ini, sebagian besar mata uang di dunia tunduk kepada dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan termasuk Rupiah.

Merujuk dari Refinitiv (Penyedia data pasar finansial dan infrastruktur global) rupiah ditutup di angka Rp15.485/US$ (melemah sebesar 0,58%) dan bahkan sempat menyentuh level Rp15.500/US$ terhadap dolar ASAS, dan ini merupakan yang terparah sejak 8 bulan terakhir (10 Januari 2023).

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto mengatakan, “Hari ini hampir seluruh mata uang Asia mengalami pelemahan terhadap USD, dan bahkan tidak hanya mata uang Asia tetapi juga hampir semua mata uang G-10 juga mengalami pelemahan terhadap US dollar.

“Untuk rupiah selain aspek global sebagai penyebabnya, juga ada dampak dari repatriasi deviden,” tambahnya, Selasa (26/09/2023).

Baca juga: Inilah 10 Mata Uang Terlemah di Dunia Tahun 2023. Termasuk Rupiah?

Selain itu, ekonomi China, Eropa dan Jepang yang diperkirakan melemah turut menjadi sentimen negatif bagi investor. “Apa yang terjadi di Eropa, China dan Jepang ikut mendorong penguatan US dollar,” imbuhnya.

Sementara itu dari dalam negeri, ada aktivitas repatriasi dividen dari sederet perusahaan. Edi menuturkan nilainya lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya, meski lebih rendah dari Mei 2023.

Pelemahan ini terjadi sementara, fundamental ekonomi dalam negeri yang semakin membaik akan mendorong penguatan rupiah ke depannya. “BI terus mengawal dan berada di pasar untuk memastikan keseimbangan supply-demand valas di pasar terjaga,” sambung Edi.

Sumber: cnbcindonesia.com

[post-views]
Selaras