Yogyakarta, mu4.co.id – Kanal YouTube resmi Masjid Jogokariyan di Yogyakarta telah dihapus dan tidak bisa diakses lagi. Pengelola masjid mengumumkan hal ini melalui akun Instagram, menyatakan bahwa kanal yang selama ini digunakan untuk dakwah, kajian, dan inspirasi umat kini sudah tidak tersedia.
“Kami dianggap melanggar peraturan YouTube karena berafiliasi dengan kelompok ekstrimis atau kriminal,” tulis unggahan tersebut, dikutip pada Senin (23/6).
Dalam unggahannya, pihak masjid menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan kanal YouTube Masjid Jogokariyan dihapus karena dianggap melanggar kebijakan terkait organisasi kriminal atau kekerasan ekstremis.
Baca Juga: SPIN Peduli Gelar Nobar Film GAZA, Tayang Perdana di Banjarmasin!
“TIDAK MASUK AKAL!!! Tapi begitulah jalan dakwah. Tak selalu mudah, tak selalu dibiarkan. Namun… juga tidak akan pernah padam,” lanjutnya.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz M. Jazir menegaskan bahwa seluruh konten di kanal YouTube masjid tidak pernah mendukung aksi organisasi kriminal maupun kekerasan ekstremis.
“Jelas tidak, kita itu enggak ada gerakan-gerakan ekstrem, radikal,” kata Jazir saat dihubungi oleh CNN pada Ahad (22/6).
Pihak Masjid Jogokariyan menyatakan bahwa para pembicara yang pernah diundang seperti Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad, dan Anies Baswedan, tidak pernah menyampaikan materi yang melanggar kebijakan YouTube.
Namun, menurut Ustaz Jazir, kemungkinan penghapusan kanal terjadi setelah mereka menayangkan wawancara dengan Muhammad Husein (Husein Gaza), seorang aktivis dan pendiri Lembaga International Networking for Humanitarian (INH) asal Indonesia yang menetap di Gaza.
Wawancara berdurasi sekitar 15 menit itu membahas genosida di Gaza dan disiarkan langsung usai salat subuh.
“Ya kan (di sesi wawancara) ada Husein Gaza bercerita kondisi Gaza hari ini, waktu itu beliau singgah di Masjid Jogokariyan, kemudian bercerita karena kita kan juga menyalurkan bantuan ke Gaza,” ujar Jazir.
Menurut Jazir, sebelum menghadirkan Husein Gaza, Masjid Jogokariyan juga pernah mengundang sejumlah narasumber lain yang membahas situasi di Palestina. Namun, selama diskusi-diskusi sebelumnya, kanal YouTube masjid tetap aman dan tidak mengalami masalah.
“Enggak tahu apakah Husein Gaza itu diklasifikasi sebagai kelompok kriminal oleh YouTube, kita enggak tahu,” ucapnya.
Jazir menyampaikan bahwa kanal YouTube Masjid Jogokariyan tidak bisa diakses sejak pertengahan pekan ini, dan pihak masjid masih berupaya memulihkannya.
Masjid Jogokariyan dikenal luas karena inovasi dalam pengelolaan, seperti program ‘Saldo Infak Nol Rupiah’, serta aktif dalam kegiatan sosial, keagamaan, dan ekonomi, seperti buka puasa gratis dan Kampung Ramadan.
Masjid ini juga sempat menjadi sorotan pada 2021 karena menggalang donasi miliaran rupiah untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402.
(CNN)