Jakarta, mu4.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pastikan nyamuk wolbachia aman digunakan untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Barat (Jakbar).
Yang mana Jakbar sendiri merupakan salah satu dari 5 lokasi penyebaran nyamuk tersebut, diantaranya yaitu Semarang, Bandung, Kupang, dan Bontang.
Adapun rincian penyebaran jentik nyamuk wolbachia yaitu, 47.251 titik di Kota Semarang, 20.513 titik di Kota Bandung, 18.761 titik di Kota Jakarta Barat, 9.751 titik di kota Kupang, dan 4.917 titik di Kota Bontang.
Baca juga: Warga Tolak Penyebaran Nyamuk Bionik Wolbachia di Indonesia, Mengapa?
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM, mengatakan, “Nyamuk aedes aegepty wolbachia ini baik, aman untuk manusia, dan ramah lingkungan,” Senin (27/11/23).
“Jika nyamuk itu menggigit manusia kondisi tubuh manusia akan tetap sehat dan tidak akan terkena sakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Karena ini sangat aman layaknya digigit nyamuk biasa (nyamuk kebon istilah kami),” tambahnya.
Ia juga menyebut, gigitan nyamuk wolbachia tersebut hanya membuat bentol di kulit manusia, tetapi tidak ada efek bahaya pada kelanjutannya, dengan cara kerja membawa bakteri yang bisa menekan virus demam berdarah, zika, chikungunya, dan demam kuning.
Baca juga: 60 Ribu Telur Nyamuk Wolbachia dikirim Ke Ujungberung Bandung
“Nyamuk aedes aegepty dimasukkan bakteri wolbachia yang selama ini juga secara alami ada di 60% serangga. Ke depan kasus DBD sangat dapat ditekan bahkan bisa jadi 0 kasus dan target 0 kematian tahun 2030 dapat tercapai sesuai target global (WHO),” ucap Ngabila.
Ngabila mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak perlu khawatir. “Saya tegaskan masyarakat untuk jangan berfikir manusia dalam hal ini hanya dijadikan kelinci percobaan terkait Wolbachia. Target akhirnya semua nyamuk aedes aegepty akan mandul dan tidak bisa lagi membawa virus sehingga tidak lagi menularkan DBD ke manusia,” lanjutnya.
Sumber: kompas.com, polri.go.id