Media Utama Terpercaya

2 Juni 2025, 01:58
Search

Daffa, Alumnus ITB Yang Kini Jadi Imam Masjid di Jepang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Daffa imam masjid Jepang
Daffa Raditya Farandi, Kini Jadi Imam Masjid di Jepang [Foto: koran.pikiran-rakyat.com]

Jepang, mu4.co.id – Daffa Raditya Farandi, seorang lulusan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) kini menjadi imam masjid di Jepang, bahkan memimpin Shalat Idul Fitri di sana.

Dirinya tidak pernah absen mempelajari agama Islam dan berdakwah hingga menjadi imam masjid di Tokyo, Jepang, meski ditengah kesibukan studi S3 nya dengan program doktoral terintegrasi (master dan doktor) di Institute of Science Tokyo, Jepang, usai menempuh sarjananya di ITB.

Sebelumnya ia juga menerima Letter of Acceptance (LoA) dari dua universitas ternama, Keio University dan Institute of Science Tokyo. “Saya tinggal bersama istri yang sedang menempuh studi S1 dan S2 di Jepang,” ujar Daffa, Ahad (30/03/2025).

Daffa sendiri, merupakan alumnus dari Program Beasiswa Imam Muda Salman (IMS) yang digarap Laznas Rumah Amal Salman. Menurutnya program tersebut berperan besar dalam membentuk mental, kepemimpinan, dan keterampilan dakwahnya untuk berbaur dengan masyarakat.

“Dari IMS, saya belajar banyak tentang pengembangan diri dan komunikasi dengan berbagai pihak. Ini sangat membantu saya dalam mengelola program Imam Muda Salman serta menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan,” katanya yang pernah menjadi Ketua Program Imam Muda Salman.

Baca juga: Grand Syekh Al Azhar Kunjungi Indonesia, Ini Agendanya!

Adapun kesempatan menjadi imam di negeri Sakura sendiri, bermula dari upayanya memperdalam ilmu agama dengan para guru di Jepang. Salah satunya adalah Ustaz Jailani, alumnus LIPIA dan Universitas Islam di Maroko. Dimana ketika, Daffa berkunjung ke Masjid Indonesia Tokyo dan diminta menjadi imam salat Subuh. Sejak itulah, ia mulai dipercaya untuk memimpin salat Tarawih, Qiyamul Lail, hingga salat Idul Fitri tahun ini.

“Ini pertama kalinya saya menjadi imam di luar negeri, dan Jepang menjadi yang pertama. Alhamdulillah, bersyukur bisa berkontribusi di sini dengan ilmu yang saya dapat dari Imam Muda Salman,” katanya.

Sebagai imam di Jepang, mayoritas jamaah yang ia pimpin berasal dari komunitas Muslim Indonesia. Namun, ada pula jamaah lokal Jepang, meskipun jumlahnya masih terbilang sedikit.

“Jamaah di sini mayoritas muslim Indonesia. Ada juga dari warga lokal tetapi tidak banyak. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah warga negara asing di Jepang, tidak jarang ada jamaah dari Prancis, Mesir, India, Pakistan, dan Bangladesh yang bergabung dalam salat berjamaah,” jelasnya.

Tak hanya itu, di Indonesia, Daffa juga pernah menjadi imam di berbagai masjid di Bandung dan Jawa Tengah. Dimana ia pernah diminta memimpin Qiyamul Lail di sebuah kompleks perumahan di Bandung.

“Saat itu saya diminta membaca satu juz dalam shalat. Tantangannya adalah menjaga ketahanan fisik dan fokus untuk menghasilkan bacaan yang optimal,” tuturnya.

Dengan perjalanannya dari Bandung ke Tokyo, Daffa tidak hanya mengasah ilmu akademiknya tetapi juga turut memperkuat syiar Islam di negeri asing.
(kompas.com)

[post-views]
Selaras