Banjarmasin, mu4.co.id – Kemunculan buaya besar di sungai Gang Safari, Kelurahan Pelambuan, Banjarmasin Barat memang cukup mengejutkan warga. Bahkan kemunculannya juga menjadi sorotan di media sosial.
Saksi mata, Ardiani, menyebut bahwa keberadaan buaya tersebut sudah terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama.
“Sudah dari sekitar 6 bulan yang lalu melihatnya, tapi itu masih kecil. Kira-kira cuma setengah meter saja. Baru tadi pagi muncul lagi, ukuran lebih besar sekitar 1,5 meter bahkan hampir 2 meter,” ucapnya saat melihat ke lokasi kemunculan buaya pada Jumat (3/5), dilansir dari Seputaran.id, Sabtu (4/5).
Dia melanjutkan bahwa biasanya buaya baru terlihat ketika air sungai sedang surut. Tempat munculnya tepat berada di belakang rumah.
“Atas kemunculan buaya itu, tentu was-was jadinya, karena anak-anak sering mandi di sungai itu,” ujarnya.
Andy Putera dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin menerima laporan tentang kehadiran buaya tersebut.
“Memang sejak kemarin ada laporannya warga melihat buaya dan tadi pagi kita langsung lakukan assesment,” ucap Andy.
Andy Putera membenarkan adanya kemunculan buaya di sungai kawasan tersebut. Saat melakukan pemantauan, dia secara langsung melihat kehadiran buaya tersebut. Meskipun warga di seberang Gang Safari meragukan kabar tersebut pada awalnya.
“Tapi saat assesmen, rupanya buaya itu muncul. Makanya tadi panggil warga untuk diberikan imbauan,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi dari warga, buaya tersebut berasal dari peliharaan warga sekitar yang lolos. Sang pelapor mengakui bahwa ada orang yang dahulu memelihara buaya tersebut dan kemudian terlepas. Oleh karena itu, buaya itu masih berada di sekitar wilayah tersebut.
“Hasil dari pantauan tadi, jika panjang buaya tersebut sekitar 1,5 meter,” ucapnya.
Baca Juga: Meski Muncul Buaya, Pantai Batakan Baru Tetap Ramai Pengunjung
Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya segera memberikan imbauan kepada warga untuk menghindari aktivitas di tepi sungai.
“Untuk beraktivitas di sungai hati-hati, apalagi anak-anak jangan dibiarkan lagi di sungai agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Andy.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bintara Pembina Desa dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat setempat untuk memberikan imbauan kepada warga.
“Adapun untuk tindakan evakuasi, pihaknya bakal menyusun rencana dan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan (Kalsel),” tukasnya.
Sumber: Seputaran.id
