Jakarta, mu4.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis daftar provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia pada periode triwulan I Maret 2025. BPS mencatat tingkat kemiskinan nasional berada di angka 8,47 persen, setara dengan sekitar 23,85 juta jiwa.
Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,10 persen poin dibandingkan September 2024, dan turun 0,56 persen poin dibandingkan Maret 2024.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 23,85 juta orang, menurun 0,20 juta orang terhadap September 2024 dan menurun 1,37 juta orang terhadap Maret 2024,” tulis BPS dalam laporan resminya, dikutip dari Kompas, Kamis (7/8).
Baca Juga: Ini 3 Program Pengentas Kemiskinan Dari Presiden RI, Apa Saja?
BPS mengukur kemiskinan berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach), yang menilai kemampuan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan makanan dan non-makanan berdasarkan garis kemiskinan.
Garis ini dibagi menjadi dua, yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM), serta dihitung terpisah antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
Data utama berasal dari Susenas Maret dan Seruti Triwulan I 2025 yang dimulai lebih awal, yakni pemutakhiran data pada 1–6 Februari dan pencacahan rumah tangga sampel pada 8–27 Februari 2025. Jadwal ini dimajukan dari rencana awal untuk menghindari bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan Maret demi menjaga akurasi data konsumsi rumah tangga.
Dilansir dari Kompas, berikut daftar provinsi dengan persentase kemiskinan terendah, antara lain:
- Bali: 3,72 persen
- Kalimantan Selatan: 3,84 persen
- Jakarta: 4,28 persen
- Kepulauan Riau: 4,44 persen
- Kepulauan Bangka Belitung: 5 persen
- Kalimantan Timur: 5,17 persen
- Kalimantan Tengah: 5,19 persen
- Sumatera Barat: 5,35 persen
- Kalimantan Utara: 5,54 persen
- Banten: 5,63 persen
(Kompas, BPS Bekasi)