Jakarta, mu4.co.id – Wakil Kepala Badan Gizi Nasioan (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengusulkan sopir pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) memakai kostum power rangers agar menarik antusias anak-anak untuk makan.
Hal itu ia sampaikan ketika memberikan arahan di acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis Serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad (14/12/2025).
Awalnya, Nanik meminta setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memberikan edukasi gizi untuk para penerima manfaat MBG di sekolah. Kepala SPPG bersama guru dapat menjelaskan kandungan gizi setiap porsi MBG yang mereka makan dan manfaatnya bagi pertumbuhan siswa.
Baca juga: Kemendikdasmen Jenguk Korban Mobil MBG di Cilincing, Salurkan Santunan Rp2,5–5 Juta
“Minta waktu satu jam (kepada kepala SPPG) untuk menjadi guru di kelas, nanti ganti ke kelas berikutnya. Jelaskan soal pentingnya makan bergizi,” ujar Nanik dilansir dari detik, Kamis (18/12).
Untuk penyuluhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita, SPPG dapat bekerja sama dengan tenaga ahli kesehatan di puskesmas, kader posyandu, maupun PKK. SPPG juga bisa bekerja sama dengan lurah untuk membuat forum pertemuan di desa-desa terkiat penyuluhan gizi dan menjelaskan tentang MBG.
Nanik mengapresiasi kepala SPPG, akuntan, ahli gizi, mitra, serta relawan dapur yang kreatif untuk pendidikan gizi anak-anak seperti untuk mendorong minat anak-anak makan sayuran, maka pengantar MBG memakai kostum power rangers. Selain penggunaan kostum, untuk mendorong anak-anak untuk menghabiskan sayuran bisa dengan memberikan hadiah kecil atau bonus jajajnan sehat.
Baca juga: Mobil MBG Tabrak Siswa di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Polisi Ungkap Ternyata Sopir Pengganti
“Kami berikan pengemudi itu kostum Power Rangers, jadi antusiasme mereka itu makin tinggi. Bilang ke siswa, besok saya akan bawa Power Rangers ke sini lagi, kalau pada mau makan sayur. Besok tak (saya) bawakan jajan, sekali-sekali bawakan burger atau apa, gitu, tetapi dengan catatan makan sayur,” katanya.
Menurut Nanik, agar program MBG dapat diterima luas oleh masyarakat, Kepala SPPG, akuntan, dan ahli gizi harus memiliki kemampuan berbicara di depan publik agar dapat menjelaskan program MBG dan pentingnya gizi seimbang baik di forum sekokah, PKK, maupun pertemuan warga.
(detik, Tempo)
