Media Berkemajuan

20 September 2024, 08:14

Berawal Dari Demo, Kini Bangladesh Berujung Perang Saudara!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa mahasiswa di Bogura, Bangladesh [Foto: suara.com]

Bangladesh, mu4.co.id – Pemerintah sementara Bangladesh baru-baru ini memberikan pernyataan mengenai serangan terhadap agama minoritas setelah digulingkannya Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Saat ini, umat Hindu dan kelompok agama minoritas lainnya dilaporkan mengalami serangan di negara tersebut.

Sejak Hasina mengundurkan diri secara mendadak dan melarikan diri ke luar negeri pada Senin (5/8), mengakhiri 15 tahun masa jabatannya, banyak laporan muncul mengenai serangan terhadap rumah, kuil, dan bisnis milik umat Hindu.

“Serangan terhadap minoritas agama di beberapa tempat telah dicatat dengan sangat memprihatinkan,” ungkap kabinet sementara dalam pernyataan resmi dikutip dari CNBC, Selasa (13/8).

Kabinet yang baru dilantik pada 9 Agustus menyatakan akan segera berunding dengan badan perwakilan dan kelompok terkait untuk mengatasi serangan terhadap umat Hindu.

Di Bangladesh, umat Hindu adalah agama minoritas terbesar di negara mayoritas Muslim, dan banyak di antaranya adalah pendukung partai Liga Awami yang dipimpin Hasina. Dhaka Tribune melaporkan ribuan orang berpartisipasi dalam protes pada Ahad untuk menuntut penghentian kekerasan terhadap komunitas Hindu.

Baca Juga: Ribuan Warga Bangladesh Rayakan Pengunduran Diri PM Hasina. Kenapa?

“penghancuran rumah, perambahan tanah kuil, pembakaran, penjarahan, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya,” ujar pengunjuk rasa menolak hal tersebut.

“Kami terkejut dengan serangan terhadap umat Hindu, penyiksaan, dan vandalisme kuil. Merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memastikan keselamatan kami. Kami adalah warga negara ini dan berhak untuk hidup dengan aman,” demikian laporan Dhaka Tribune, mengutip pernyataan seorang pembicara Hindu dalam sebuah rapat umum di kota Bogra.

Pemerintah sementara, yang dipimpin oleh Muhammad Yunus, telah menyatakan beberapa prioritas mendesak. Mereka memerintahkan untuk memberikan “dukungan” kepada keluarga pengunjuk rasa yang tewas dalam demonstrasi berkepanjangan yang terjadi menjelang kepergian Hasina.

Pemerintah sementara mengalokasikan dana publik untuk membayar korban luka dari kerusuhan yang dimulai pada Juli dan menewaskan lebih dari 300 orang.

Dewan tersebut, yang bertugas mengarahkan reformasi demokrasi di Bangladesh, juga berencana membuka kembali sistem metro di Dhaka akhir minggu ini dan segera menunjuk gubernur bank sentral baru untuk menggantikan loyalis Hasina yang mundur.

(CNBC)

[post-views]
Selaras