Media Berkemajuan

21 November 2024, 15:19

Banyak Makan Tapi Tak Kunjung Gemuk? Simak Penjelasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
[Foto: id.qoura.com]

Banjarmasin, mu4.co.id – Untuk menentukan tubuh yang tergolong terlalu kurus, gemuk  atau normal (sedang), perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu Indeks Masa Tubuh (IMT).

IMT adalah cara untuk menilai bagaimana proporsi tubuh, yaitu dengan cara membagikan berat badan dengan tiniggi badan dalam bentuk kuadrat, jika hasilnya diantara 18,5-25 maka tergolong normal, jika dibawah 18,5 berarti kurus, dan jika diatas 25 maka tergolong gemuk.

Tidak semua orang yang makan banyak akan gemuk, karena makanan yang sudah dimakan di dalam ilmu gizi akan dikonversikan ke dalam bentuk kalori atau jumlah energi yang dibutuhkan tubuh.

Selanjutnya untuk mengetahui mengapa badan masih tetap kurus walaupun sudah makan banyak, yang perlu diperhatikan adalah faktor penyebabnya, yaitu ketahui berapa sebenarnya asupan yang dimakan setiap hari rata-ratanya dan berapa jumlah kalori yang keluar atau dipakai dalam aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Oleh karena itu, apabila jumlah kalori yang masuk sebanding dengan jumlah kalori yang keluar, maka yang terjadi adalah badan menjadi kurus, karena cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak itu dipecah menjadi kalori yang dipakai untuk aktivitas sehari-hari.

Sebaliknya meskipun makan sedikit, tetapi jumlah kalori yang dikeluarkan juga sedikit, contohnya hanya tidur-tiduran seharian, artinya ada kelebihan kalori yang disimpan tubuh dalam bentuk lemak, sehingga berat badan menjadi meningkat.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Otak Pada Lansia: Latih Otak dengan Brain Games, Olahraga Mental dan Spiritual

Lantas, bagaimana untuk mengetahui apakah aktivitas sehari-hari sudah sesuai dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh?

Lakukan konsultasi ke dokter atau ahli gizi. Namun, apabila merasa aktivitas sehari-hari sudah sesuai dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh tapi berat badan masih tidak meningkat, bisa jadi disebabkan oleh suatu penyakit contohnya penyakit Hypertiroid, yaitu peningkatan hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat, sehingga akan terjadi pemecahan kalori yang berlebih, dan penyakit lainnya.

Sementara itu, berikut ini tips untuk meningkatkan berat badan yakni:

  1. Menaikkan jumlah kalori yang masuk dibandingkan dengan kalori yang dibutuhkan.
  2. Mengatur apa yang diinginkan lemak atau otot.

Jika yang diinginkan otot maka yang dibutuhkan adalah asupan yang tinggi protein dan latihan beban, namun berbeda lagi apabila tujuannya adalah lemak, maka disarankan mengonsumsi makanan yang berimbang dan sedikit lemak yang tinggi agar terjadi kumpulan lemak yang menyebabkan badan lebih berisi, tetapi cara ini tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan penumpukan lemak di aliran darah.

Baca juga: Terapkan Gaya Hidup Sehat Kemenkes, Rencanakan Cek Kesehatan Berkala Bisa di Posyandu

Lalu bagaimana dengan obat penambah berat badan?

Faktanya obat spesifik yang menambah berat badan itu tidak ada, yang ada hanyalah efek samping dari obat tersebut. Namun, ada obat atau vitamin yang menambah nafsu makan, sehingga jika makan meningkat maka berat badan juga akan meningkat.

“Tetapi cara yang baik dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dan olaharga, serta latihan otot yang baik, itulah yang akan menambah berat badan,” kata dr. Meldy Muzada Elfa, Sp.PD., FINASIM.

[post-views]
Selaras