Media Berkemajuan

23 November 2024, 17:36

Banyak Beredar Oli Palsu, Ini Tips Mengenali yang Asli!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ini Tips Mengenali Oli Asli dan Palsu [Foto: tribunnews.com]

Jakarta, mu4.co.id – Saat ini penjualan oli atau pelumas sepeda motor palsu semakin banyak beredar hingga masuk ke bengkel motor besar, dan toko spare part, karena kemasannya yang sangat mirip dengan yang asli.

Peredaran oli palsu ini tidak hanya merugikan produsen oli resmi dan industri otomotif, namun juga konsumen. Karena, penggunaan oli palsu ini bisa merusak sejumlah komponen mesin motor dalam jangka panjang.

“Adapun dalam jangka pendek, penggunaan oli palsu bisa dideteksi dalam beberapa hari setelah ganti oli. Suara motor menjadi kasar, tarikan menjadi berat,” kata Pemilik bengkel Afandi Sport, Afandi, Kamis (18/01/2024).

Baca juga: Rumput di Halaman Rumah Bikin Resah. Begini Cara Membasminya!

Afandi juga menjelaskan bahwa konsumen sepeda motor, terutama motor dengan transmisi otomatis alias matic sekarang harus lebih waspada saat melakukan servis penggantian oli. Apalagi jika penggantian oli dilakukan bukan di bengkel resmi. Oleh karena itu konsumen disarankan untuk mengecek terlebih dahulu keaslian oli tersebut.

Lantas bagaimana cara mengenali oli palsu atau cara mengecek keaslian oli? Simak caranya berikut ini:

  1. Sobek Label (Scan Kode QR). Mode QR terdapat di label kemasan yang sudah disediakan oleh masing-masing merek, yang dapat dipindai dengan ponsel. Sebagai contoh pada oli Yamalube, saat memindai kode QR konsumen diarahkan ke situs resmi, kemudian cek validasi dengan menekan tombol warna merah bertuliskan “cek validasi”. Jika muncul centang hijau dengan tulisan “BERHASIL”, bisa dipastikan oli Yamalube tersebut asli. Sementara bila keluar silang merah atau bertuliskan “GAGAL” berarti oli Yamalube itu terindikasi palsu.
  2. Cek Kasat Mata (Fisik Botol). Pada Oli Yamalube dapat dibedakan pada tutup botol. Tutup botol Yamalube yang asli menyatu dengan botolnya, sehingga tidak dapat dibuka dengan cara diputar seperti biasa, melainkan perlu dicongkel atau ditusuk. Selanjutnya, label botol yang lebih mudah dilepas/disobek dengan maksud mempermudah proses scan kode QR di balik label, namun label tersebut tidak dapat ditempel Kembali.
  3. Hasil Uji Laboratorium. Bawa sampel oli yang asli dan oli yang diduga palsu ke laboratorium Lemigas, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Kementerian ESDM. Setelah 14 hari, hasil uji laboratorium keluar. Adapun perbedaan antara oli palsu dan oli asli yaitu, Oli yang diduga oli palsu tidak mengandung kadar TBN atau total base number. TBN ini merupakan kuantitas atau jumlah zat aditif dalam oli.

Peneliti Produk BBM dan Pelumas di Lemigas mengatakan bahwa Zat aditif ini berfungsi untuk membersihkan residu dan hasil-hasil pembakaran atau kerak. “Tanpa aditif ini, mesin ini sulit dibersihkan,” kata Fuad.

Itulah cara mengecek keaslian oli, dengan begitu kita sebagai konsumen dapat berperan aktif dalam memerangi oli palsu, semoga bermanfaat.

Sumber: kompas.com

[post-views]
Selaras