Jakarta, mu4.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berencana libatkan ahli geologi untuk menentukan lokasi tambang batu bara yang akan dikelola oleh Muhammadiyah.
Bahlil juga memastikan bahwa Muhammadiyah akan mendapatkan lokasi tambang terbaik dari lahan bekas Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
“Kan kita harus kasih yang terbaik. Ini bukan seperti matematika satu tambah satu, dua. Saya panggil (ahli) geologi, baru saya cek. Jangan kita kasih yang tidak pas,” ungkap Bahlil dilansir dari CNN, Sabtu (14/9).
Baca Juga: Muhadjir Ungkap Muhammadiyah Telah Dirikan Dua Perusahaan Untuk Kelola Tambang
Bahlil masih mengkaji pemberian lahan bekas tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau PT Arutmin Indonesia kepada Muhammadiyah, namun belum dapat merinci luas lahan dan kandungan batu baranya.
Muhammadiyah mendapat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari Presiden Jokowi, bersama dengan PBNU.
PBNU telah menerima lahan tambang seluas 26 ribu hektare, yang akan dikelola mulai Januari 2025 di bekas tambang Kaltim Prima Coal (KPC) milik Grup Bakrie.
(CNN)