Media Utama Terpercaya

26 Oktober 2025, 06:36
Search

Bagaimana Tanggapan Presiden Prabowo Terkait “17+8 Tuntutan Rakyat”?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto. [Foto: @prabowo]

Jakarta, mu4.co.id – Sejak gelombang protes besar pada tanggal 28 Agustus 2025, masyarakat Indonesia melalui media sosial menggencarkan “17+8 Tuntutan Rakyat” yang telah disusun oleh para aktivis. Presiden Prabowo Subianto pun menanggapi gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat itu. Ia menilai beberapa tuntutan tersebut wajar dan dapat dibahas lebih lanjut.

“Ya saya kira kita pelajari sebagian masuk akal, sebagian kita bisa berunding, kita bisa berdebat. Ya saya katakan tuntutan saya kira banyak yang masuk akal, banyak yang menurut saya normatif. Dan bisa kita bicarakan dengan baik,” ujar Prabowo dikutip dari detik news, Senin (8/9).

Prabowo turut menanggapi usulan pembentukan Tim Investigasi Independen terkait kasus Affan Kurniawan, dan menilai langkah tersebut sebagai sesuatu yang sangat wajar dan rasional.

Baca Juga: Viral di Media Sosial “17+8 Tuntutan Rakyat”, Ini Penjelasannya!

“Saya kira kalau tim investigasi independen saya kira ini masuk akal. Saya kira itu masuk akal, saya kira bisa dibicarakan dan nanti kita lihat bentuknya kaya gimana,” ucapnya.

Sementara itu, menanggapi tuntutan agar TNI ditarik dari pengamanan sipil, Prabowo menegaskan bahwa TNI memiliki kewajiban menjaga masyarakat dari berbagai ancaman, sehingga usulan tersebut menurutnya masih terbuka untuk diperdebatkan.

“Jadi terorisme itu ancaman, membakar-bakar ancaman, membuat kerusuhan itu ancaman kepada rakyat, masa tarik TNI dari pengamanan sipil, itu menurut saya debatable, tapi saya akan melaksanakan tugas yang diberikan oleh UUD kepada saya,” tuturnya.

Baca Juga: Jawab Tuntutan 17+8 Rakyat, DPR Umumkan 6 Poin Keputusan, Berikut Daftarnya!

Prabowo juga mengingatkan aparat penegak hukum agar bersikap proporsional dan menegaskan pelanggaran akan ditindak secara etik maupun hukum. Ia juga menyerukan demonstrasi berlangsung damai, tanpa aksi anarkis, sambil menyinggung kasus tewasnya ASN akibat pembakaran Gedung DPRD di Makassar.

“Tapi, sekali lagi, gerakan bakar-bakar di seluruh dunia, ini adalah gerakan yang tergolong sangat membahayakan dan mengancam nyawa orang lain. Terbukti ada empat orang di Makassar tidak berdosa, ASN yang mati karena kebakaran,” ungkapnya.

(Detik news, CNN)

[post-views]
Selaras