Bandung, mu4.co.id – Handika Dany Rahmayanti atau yang lebih akrab disapa Dika merupakan sosok perempuan yang sangat inspiratif, ia menyelesaikan pendidikan S3 atau Doktor di usia 24 tahun dan kini dinobatkan sebagai doktor fisika termuda di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan predikat cumlaude IPK 4.00, yang diberikan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Perempuan Peraih Gelar Doktor Fisika Termuda” di tahun 2021.
Dika menceritakan awalnya tidak menyukai fisika dan mengaku lebih tertarik pada bidang kesehatan.
“Pas lulus SMA sebenarnya nggak tertarik sama dunia fisika. Sebenarnya saya lebih senang ke dunia kesehatan atau ke kimia. Tapi saya sudah mencoba berbagai macam cara dan jalur tes tapi nggak keterima,” tuturnya.
Alasannya mengambil S1 jurusan Fisika karena merupakan pilihan terakhir, sudah semua jalur dicobanya tetapi tidak ada yang masuk, namun ia harus tetap kuliah dan orang tuanya ingin ia kuliah di perguruan tinggi negeri. Akhirnya ia mulai membaca peluang jurusan mana yang kurang peminatnya, dan ia memantapkan pilihan ke jurusan fisika lalu ia diterima di jalur mandiri Universitas Negeri Semarang.
Baca Juga: Berusia 23 tahun, Julian Alvarez Jadi Pemegang Rekor Satu-satunya di Dunia
Untuk menyelesaikan pendidikan sesuai waktu yang ditentukan dan mencoba meningkatkan keingintahuannya akan dunia fisika ia mengungkapkan,”Saya udah masuk ke kolam fisika, sehingga bagaimana caranya bisa sampai tepi. Akhirnya saya beli-beli buku komik tentang sains dan fisika di semester satu. Kemudian saya juga coba ngajar les fisika untuk anak-anak yang membuat saya jadi lebih mendalami fisika itu. Di situ mulai dapet feel-nya soal fisika.”
Dika mendapatkan beasiswa S1-S2 di ITB, yaitu Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), yang merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan doktor.
Bantuan beasiswa itu selama 4 tahun untuk S2 dan S3. Jadi S2 saya di ITB 1,5 tahun dan S3 saya 2,5 tahun, lulus tahun 2019,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya tak menyangka bisa meraih beasiswa dan melanjutkan pendidikan hingga S3, terutama mendapat penghargaan sebagai doktor fisika termuda.
Saat ini Dika menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) dan dosen di Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, serta menerbitkan 8 Buku dan 71 Jurnal.
Baca juga: Pecahkan Rekor! Siswi Ini Diterima 10 Universitas Terkenal di Dunia
Selain itu, ia memiliki segudang prestasi lainnya dan aktif dalam Kegiatan Nonsains, mulai dari dunia modelling, guru les, marketing, event organizer, pekerja media online, business consultant, dan pegawai bank sempat ia geluti selama menempuh S1-S3.
Sumber: detik.com