Media Berkemajuan

16 Desember 2024, 12:27

Australia Akan Basmi Kucing Liar, Ini Alasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Australia akan basmi kucing liar. [Foto: bbc.com]

Australia, mu4.co.id – Pemerintah Australia menganggap kucing-kucing liar sebagai hama sehingga mereka berencana untuk membunuh kucing-kucing itu menggunakan racun.

Dikutip dari NewsWeek, alasan Pemerintah Australia membunuh kucing tersebut agar kelangsungan spesies asli bintang Australia tetap terjaga.

“Kucing-kucing liar ini sangat merusak hewan-hewan asli,” kata Menteri Lingkungan Hidup Australia Barat, Reece Whitby. 

Kucing liar dianggap mengancam spesies asli Australia dan bertanggung jawab pada kepunahan lebih dari 24 jenis spesies asli Australia serta dituding mengancam 100 spesies lainnya.

Whitby menyampaikan bahwa kucing liar ada di mana-mana dan hidup baik di taman nasional, pertanian, gurun, lahan basah dan hutan.

Baca Juga: Harga Selangit, Inilah Sapi Termahal di Dunia

Kucing-kuciang liar itu rencananya akan dibunuh dengan gel beracun. Rencana meracuni kucing dengan penggunaan teknologi baru ini disampaikan oleh pemerintah pada Selasa (27/6/2023) lalu. 

Adapun racun untuk membunuh kucing liar digunakan Felixer grooming trap, yakni sebuah jebakan kucing yang akan menyemprot kucing dengan semacam gel beracun. 

Jika ada kucing yang terjebak, kucing tersebut diperkirakan akan menjilati tubuhnya yang sudah terkena gel yang mengandung racun 1080 atau sodium fluoroacetate. Selanjutnya, kucing akan mati keracunan. 

Jebakan Felixer memiliki tenaga surya dan menggunakan laser serta kamera untuk mengetahui apakah hewan yang melintas adalah kucing liar atau bukan. Jebakan ini hanya akan menyemprotkan racun jika target memiliki bentuk dan gaya berjalan seperti kucing. 

Alat tersebut bekerja dengan maksimal dan diletakkan di area yang kerap dilewati kucing.

“Dalam ribuan pengujian, alat ini mampu mengidentifikasi kucing liar dengan benar dan bukan hewan asli,” kata Whitby. 

Whitby juga menyebut, spesies asli Australia juga memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap racun tersebut dibandingkan kucing. 

Felixer selama ini berguna ketika dipakai di daerah di mana umpan dan senjata api tidak memungkinkan untuk digunakan. 

Alat ini cukup mahal dan sebenarnya tidak cocok dipakai dalam skala besar. Namun, Pemerintah baru-baru ini menyetujui teknologi ini untuk diluncurkan dalam skala luas setelah bertahun-tahun menguji metode tersebut. 

Strategi lima tahun memusnahkan kucing liar menggunakan Felixer ini diperhitungkan dengan mempertimbangkan pemasangan umpan yang akan dipasang di sejumlah negara bagian. 

Nantinya alat ini diletakkan di daerah-daerah di mana spesies alami terancam punah. 

Kucing liar dianggap sebagai spesies tunggal paling merusak di Australia.  

Diperkirakan setiap 24 jam, kucing liar di Australia membunuh sekitar 3 juta mamalia, 1,7 juta reptil, 1 juta burung, 2,8 juta invertebrata dan 337.000 katak. 

Seekor kucing liar yang berkeliaran di semak-semak diperkirakan mampu membunuh lebih dari 700 hewan kecil dalam setahun.

Ternyata tak hanya kucing, di Australia, hewan lainnya juga dibunuh dalam rangka mengendalikan populasi ketika sudah menjadi hama. Seperti koala, unta, atau kanguru.  

Di awal tahun ini, Pemerintah Australia telah membunuh hampir 700 ekor koala di Australia tenggara karena jumlah mereka dianggap terlalu banyak dan mengakibatkan makanan yang tersedia di alam tidak cukup untuk populasi koala. 

Sementara itu kuda-kuda liar dan unta liar juga turut dibunuh di kawasan pedalaman Australia supaya mereka tidak merusak lahan.

Sumber: www.kompas.com

[post-views]
Selaras