Media Utama Terpercaya

3 Juli 2025, 13:02
Search

AS Hibahkan Rp489 M Bantuan ke Gaza, Untuk Apa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
AS Hibahkan Bantuan ke Gaza
AS Hibahkan Bantuan ke Gaza [Foto: bbc.com]

Jakarta, mu4.co.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS) hibahkan bantuan sebesar US$30 juta atau sekitar Rp489 miliar kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), di tengah kontroversi dan kekhawatiran atas kekerasan di Gaza.

Keputusan tersebut tertuang dalam dokumen USAID yang diambil berdasarkan arahan prioritas. GHF itu pun dibebaskan dari proses verifikasi tambahan.

“Biasanya organisasi penerima hibah USAID pertama kali harus melalui audit menyeluruh yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Namun untuk GHF, seluruh proses tersebut dilompati karena dianggap mendesak,” ujar seorang mantan pejabat senior AS, Rabu (25/06/2025).

Diketahui, GHF sendiri merupakan organisasi Amerika, yang berpusat di Delaware, yang bertujuan untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan selama krisis kemanusiaan Gaza yang sedang berlangsung. Namun bantuan tersebut menjadi sorotan sejumlah pejabat AS, karena mempertanyakan transparansi dan rekam jejak organisasi tersebut.

Baca juga: Sepakati Gencatan Senjata, Perang Iran-Israel Berakhir! Kini Israel Kembali Fokus ke Gaza

Di samping itu, dalam bantuan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan logistik Safe Reach Solutions, perusahaan keamanan yang mempekerjakan veteran militer bersenjata. Namun, sejumlah pejabat AS menolak pendanaan tersebut karena kekhawatiran terhadap risiko kekerasan di lapangan, kurangnya pengalaman GHF, serta keterlibatan perusahaan swasta yang mengambil keuntungan dari operasi kemanusiaan.

Sejak Israel mencabut blokade bantuan pada 19 Mei, lebih dari 400 warga Palestina dilaporkan tewas saat mencoba mengakses bantuan dari PBB dan GHF.

“Mayoritas korban ditembak atau dibombardir saat mendekati lokasi distribusi yang berada di zona militer. Sisanya tewas karena ditembaki pasukan Israel atau terjebak dalam kekacauan akibat geng bersenjata,” kata Jonathan Whittall, pejabat senior PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki.

Sementara itu, GHF mengklaim sejauh ini telah menyalurkan 40 juta porsi makanan dan menyatakan operasi mereka aman. Mereka juga sempat menghentikan distribusi selama satu hari awal bulan ini untuk menekan Israel agar menjamin keselamatan warga sipil di dekat titik distribusi, setelah laporan puluhan warga Palestina tewas saat mencari bantuan. Namun, mereka membantah ada korban jiwa di lokasi yang mereka kelola langsung.

Kendati demikian, hingga kini Kedutaan Israel dan pihak GHF menolak berkomentar lebih lanjut soal pendanaan tersebut.
(cnbcindonesia.com)

[post-views]
Selaras
Populer
Terkini