Media Utama Terpercaya

23 Juni 2025, 03:49
Search

Arab Saudi Tunda Pembatasan Usia Tertua untuk Jemaah Haji RI Dengan Alasan Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Haji
Dirjen PHU, Hilman Latief. [Foto: Kemenag]

Jakarta, mu4.co.id – Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menyampaikan bahwa Arab Saudi menunda penerapan batas usia maksimal jemaah haji Indonesia. Ini dianggap kabar baik, meski menjadi tantangan. 

Penundaan ini dipicu perhatian Saudi atas tingginya angka kematian jemaah RI pada 2023, yang kemudian menurun pada 2024 setelah perbaikan regulasi.

“2024 kita perbaiki, fokus pada istitaah, alhamdulillah berkurang 50% jemaah yang wafat,” ungkap Hilman dalam Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2025 di Asrama Haji Jakarta, dikutip dari detik news, Sabtu (19/4).

Baca Juga: Apa Saja Barang yang Tidak Boleh Masuk Koper Jemaah Haji 2025?

Hilman menjelaskan, Saudi awalnya ingin membatasi jemaah haji berusia di atas 70 tahun hanya 7% dari kuota dan melarang jemaah di atas 90 tahun. 

Namun setelah lobi dari Menteri Agama Nazaruddin Umar, aturan itu ditunda dua hari lalu. Meski begitu, Saudi meminta Indonesia memperketat pemeriksaan kesehatan jemaah.

“(Saudi bilang) Because of negotiation between your minister and our minister, minister or religious affair and minister of hajj and umrah of kingdom of saudi, we posponed this policy (Karena adanya negosiasi antara menteri Anda dengan menteri kami, menteri agama, dan menteri haji dan umrah kerajaan Saudi, maka kami menunda kebijakan ini),” kata Hilman menirukan ucapan dari pihak Kementerian Haji Saudi.

Hilman menyebut tantangan haji tahun ini adalah memperketat istitaah agar jemaah yang berangkat benar-benar sehat, dengan harapan angka kematian turun dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan Haji, BPKH Siapkan Dana Living Cost Masing-masing Jemaah Segini!

Untuk membantu jemaah lansia, sakit, atau disabilitas, pemerintah menyiapkan skema khusus seperti murur (melewati Muzdalifah tanpa turun), safari wukuf, dan tanazul (tidak menginap di Mina, tapi tinggal di hotel dekat jamarat).

Jemaah yang ikut skema tanazul akan menginap di hotel dekat jamarat dan tidak tinggal di tenda Mina. 

Hilman meminta petugas haji menjalankan tugas dengan semangat, termasuk memastikan skema layanan berjalan lancar, karena menjadi petugas haji adalah kesempatan istimewa.

“Mohon ini betul-betul dimanfaatkan, kesempatan luar biasa untuk dapat melayani tamu-tamu Allah,” ujarnya.

(Detik news)

[post-views]
Selaras