Media Berkemajuan

8 September 2024, 08:49

Akibat Serangan Israel, Bangunan Bersejarah di Gaza Rata dengan Tanah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Bangunan bersejarah di Gaza rata dengan tanah. [Foto: suarapalestina.com]

Gaza, mu4.co.id – Pasukan Israel berkali-kali melakukan penyerangan di jalur Gaza yang mengakibatkan korban jiwa. Namun tak hanya itu, beberapa bangunan bersejarah dan warisan budaya mengalami kerusakan parah hingga tersisa puing-puing bahkan rata dengan tanah.

Padahal, warisan budaya dilindungi oleh beberapa perundang-undangan, seperti konvensi Den Haag tentang Perlindungan Kekayaan Budaya pada saat konflik bersenjata tahun 1954. Namun hal itu tidak menghalangi Israel untuk menyasar warisan budaya Palestina.

Baca juga: Masjid Khalid bin Al Waleed di Gaza Rata dengan Tanah Akibat Dijatuhi Bom Militer Israel

Dilansir dari Jordan Times, warisan budaya tak benda seperti adat istiadat, tradisi, makanan, dan fesyen tak luput dari campur tangan Israel.

Menurut Dekan Fakultas Arkeologi dan Antropologi di Yarmouk University, Mustafa Al Naddaf menyebutkan, di Gaza terdapat banyak tempat penting budaya, seperti museum dan situs arkeologi dan budaya. Namun, tempat-tempat itu telah dan sedang menderita akibat dari agresi Israel, terutama penggunaan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional, serta bom seismik.

Adapun bangunan yang rusak akibat bom Israel yakni Museum Khan Yunis, Museum Akkad yang didirikan 44 tahun lalu dan memiliki 2.800 artefak dari zaman prasejarah hingga modern juga mengalami kerusakan. Hal yang sama juga terjadi di Museum Pasha Palace, yang dibangun pada era Mamluk dan bertransformasi menjadi museum pada 2010.

Masjid juga menjadi sasaran bom Israel, Masjid AL-Sayyid Hashem yang dibangun di atas makam kakek Nabi Muhammad SAW, Hashem Bin Abd Manaf. Masjid itu hancur dalam perang dunia 1 pada 1917 dan dibangun kembali. Namun, pemboman yang dilakukan terus menerus di sekitarnya menyebabkan beberapa dindingnya retak. Hal yang sama juga terjadi pada Masjid Syekh Zakaria di Daraj yang dibangun pada abad ke-11 Masehi.

Selain itu, ada juga Masjid Al Shamaa di Al Najjarin, Masjid Syekh Abdullah (masjid tertua) di Al Tuffah serta Masjid Ibnu Utsman yang mengalami kehancuran akibat agresi Israel.

Masjid Al Gharbi sesudah terkena serangan Israel tampak hancur lebur. Tak hanya masjid, bangunan di sekitarnya juga terlihat hancur. (Tangkapan layar citra satelit via CNN)

Baca juga: Israel Makin Tak Terkendali, Serang RS Al-Shifa di Gaza

Kemudian, kerusakan juga terjadi di situs arkeologi. Sabil of Sultan Abdul Hamid atau dikenal dengan Sabil of Al-Rifa’iyya. Monumen itu adalah salah satu yang tertua dan terkenal saat era Ottoman dan merupakan satu-satunya monumen Sabil (air mancur) yang tersisa. Sabil itu dibangun pada 1570 dan berada di Jalan Al Wahda di lingkungan Daraj, dekat Museum Pasha Palace yang hingga saat ini masih mempertahankan bentuk bangunan lama (belum dipugar).

Selain hal-hal tersebut, masih ada berbagai warisan arsitektur, arkeologi, bahkan budaya lainnya yang ada di Gaza, contohnya seperti Benteng Barquq (Barquq Castle) hingga Pelabuhan Anthedon. Namun, apabila pengeboman ini terus dilakukan, akan sulit untuk memperkirakan sejauh mana kerusakan yang jadi terhadap warisan Palestina, khususnya warisan arsitekturnya.

“Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa akibat dari agresi zionis yang terus dilakukan terhadap Gaza, sulit atau bahkan tidak mungkin, untuk memperkirakan sejauh mana kerusakan yang terjadi terhadap warisan Palestina, khususnya warisan arsitektur,” tulis Dekan Fakultas Arkeologi dan Antropologi Yarmouk University, Mustafa Al Naddaf, dikutip dari Jordan Times, Senin (13/11/2023).

Sumber: detik.com

[post-views]
Selaras