Israel, mu4.co.id – Kediaman Presiden Israel Isaac Herzog diserbu para pengunjuk rasa pada Ahad (30/11/2025) malam. Mereka meminta Herzog agar tidak mengabulkan permohonan ampun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Para anggota parlemen oposisi juga ikut bergabung dengan puluhan aktivis dalam demo tersebut. Mereka turun ke jalan setelah beberapa jam Netanyahu mengirim surat permohonan ampun kepada Herzog mengenai kasusnya korupsinya.
“Dia meminta agar persidangannya dibatalkan sepenuhnya tanpa bertanggung jawab sama sekali, tanpa mengganti rugi atas kehancuran negara ini,” kata Shikma Bressler, salah satu aktivis anti pemerintah, dilansir dari cnnIndonesia, Rabu (3/12).
Netanyahu satu-satunya perdana menteri Israel yang disidang saat menjabat. Ia telah didakwa selama lima tahun dengan tiga kasus yang terpisah, mulai dari tuduhan suap, penipuan, hingga pelanggaran kepercayaan.
Baca juga: PM Israel Netanyahu Tegaskan Akan Tentukan Negara yang Boleh Kirim Pasukan ke Gaza
Salah satu kasus terkait penerimaan hadiah mewah dari miliarder dan manipulasi liputan media. Dalam kasus tersebut, Netanyahu dan istrinya, Sara dituduh menerima barang-barang mewah dari para miliarder dengan nilai lebih dari U$260.000 (sekitar Rp4,3 miliar) dengan imbalan keuntungan politik. Ia juga dituduh meminta media untuk liputan positif dan imbalannya adalah regulasi yang menguntungkan perusahaan pers tersebut.
Sejak Oktober 2023, Persidangan Netanyahu selalu tertunda karena mengurus perang dengan Hamas dan agresi brutal di Gaza. Netanyahu memohon kepada Herzog untuk meyudahi persidangannya karena di anggap memecah belah masyarakat dan merasa kesulitan memimpin negara dengan adanya kewajiban hadir di pengadilan tiga kali seminggu. Ia juga membantah semua tuduhan tersebut, yang dianggapnya direkayasa oleh media, polisi, dan badan peradilan.
Permohonan ampun ini muncul beberapa minggu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Israel untuk mengampuni sekutunya tersebut. Bahkan, Trump juga mengirimkan surat kepada Herzog yang mengatakan Netanyahu merupakan perdana menteri yang tangguh dan tegas dalam memimpin negara Zionis di masa perang serta menganggap kasus korupsi itu sebagai penuntutan yang tidak dibenarkan.
Permintaan Netanyahu tersebut terdiri dari dua dokumen, surat terperinci yang ditandatangani oleh pengacaranya dan surat yang ditandatangani oleh Netanyahu sendiri. Dokumen tersebut akan diteruskan ke Kementerian Kehakiman dan dialihkan ke Penasihat Hukum di kantor Kepresidenan, yang akan merumuskan pendapat tambahan untuk presiden.
Baca juga: Netanyahu Kecam Kedaulatan Palestina, Bertolak ke AS Temui Trump
Namun masalahnya, dalam surat permohonan dengan tebal 111 halaman itu, Netanyahu sama sekali tidak mengakui kesalahannya maupun menyatakan penyesalan. Menurut Micah Fettman, mantan pengacara pembela Netanyahu mengatakan bahwa permohonan ampun hanya bisa dikabulkan apabila pihak yang berkasus mengakui kesalahan.
Yair Lapid, pemimpin opisisi Israel naik pitam dan meminta agar Netanyahu tidak boleh diampuni sebelum mengakui kesalahannya. Di Israel biasanya pengampunan diberikan setelah terdakwa dinyatakan bersalah dan proses hukum selesai.
Sejalan dengan itu, mantan wakil kepala militer dan politisi oposisi, Yair Golan juga meminta Herzog untuk tidak memberikan ampunan, bahkan mendesak agar Netanyahu mengundurkan diri dari dunia politik.
“Hanya orang bersalah yang mencari pengampunan,” ujar Golan.
(CNNIndonesia)














