Irlandia, mu4.co.id – Surplus anggaran fiskal yang biasanya dianggap positif justru menjadi masalah bagi Irlandia.
Pada kuartal II-2024, saldo anggaran pemerintah Irlandia tercatat sebesar €3,7 miliar (Rp61,19 triliun), naik dari €1,5 miliar (Rp25,21 triliun) pada kuartal II-2023.
Surplus ini disebabkan oleh pendapatan pemerintah yang mencapai €33,4 miliar, sementara pengeluaran hanya €29,7 miliar.
Dilansir dari CNBC pada Senin (3/2), Paul McElvaney, statistikawan di Divisi Penyusunan & Output Akun Pemerintah, menjelaskan bahwa hasil kuartal II-2024 menunjukkan pendapatan pemerintah mencapai €33,4 miliar, meningkat €3,7 miliar dibandingkan saat kuartal II-2023. Kenaikan ini didorong oleh pajak dan kontribusi sosial yang meningkat sebesar €3,6 miliar.
“Kenaikan total pengeluaran pemerintah terjadi pada berbagai pos, dengan pertumbuhan terutama didorong oleh gaji, intermediate consumption, manfaat sosial, dan pembentukan modal tetap bruto,” ujar Paul dikutip dari CNBC, Senin (3/2).
Baca Juga: BI Umumkan Cadangan Devisa Capai US$ 155,7 Miliar, Kembali Cetak Rekor Tertinggi!
Pendapatan nasional Irlandia melonjak setelah pembayaran besar dari Apple terkait penyelesaian sengketa pajak. Pembayaran ini diperkirakan memberikan dorongan besar bagi keuangan negara, mendorong surplus anggaran ke tingkat tinggi.
Irlandia diperkirakan mencatat surplus anggaran 8% dari Pendapatan Nasional Bruto (GNI) pada 2024, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 2,8%, berkat pembayaran pajak sebesar €14 miliar dari Apple.
Menurut Menteri Keuangan Jack Chambers, surplus pemerintah diperkirakan mencapai €25 miliar, naik signifikan dari perkiraan sebelumnya €8,6 miliar, sebagian besar berkat dana pajak dari Apple.
The Irish Fiscal Advisory Council (IFAC) menyatakan bahwa meskipun surplus besar diperkirakan akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan, surplus tersebut “sepenuhnya disebabkan oleh penerimaan pajak perusahaan yang luar biasa”.
Baca Juga: Cadangan Devisa RI Turun Karena Dipakai buat Bayar Utang
Situasi ini menjadi tidak biasa jika dibandingkan dengan banyak negara Eropa lainnya. Saat banyak negara berjuang menyeimbangkan anggarannya, Irlandia harus mencari cara untuk memanfaatkan surplus keuangan dengan tepat dan bijaksana.
Strategi Irlandia hadapi surplus
Pemerintah Irlandia berencana mengelola “bonus” dari Apple dengan mendirikan dana kekayaan negara, mirip dengan cara Norwegia mengelola pendapatan minyak Laut Utara.
Dua dana terpisah akan dibentuk dengan target nilai gabungan mencapai €100 miliar (Rp1.700 triliun) pada 2040.
Pemerintah Irlandia juga memberikan insentif menjelang pemilu 2025, termasuk kredit energi, peningkatan tunjangan anak, dan kenaikan ambang batas pajak penghasilan. Selain itu, investasi publik dalam infrastruktur sebesar €3 miliar.
Di sisi lain, pembuat kebijakan Irlandia menghadapi tantangan dari kurangnya kelonggaran ekonomi karena Bank Sentral Eropa akan terus menurunkan suku bunga.
Pasar tenaga kerja di Irlandia juga sangat ketat, dan kebijakan tambahan seperti pemotongan pajak atau peningkatan pengeluaran akan berisiko memicu inflasi.
(CNBC, Kompas)