Gaza, mu4.co.id – Gencatan senjata di Gaza dimulai setelah penundaan oleh Israel. Sandera Israel dipulangkan, sementara warga Palestina kembali ke wilayah yang hancur pada Ahad (19/1).
Di Tel Aviv, ratusan warga Israel bersorak saat siaran langsung memperlihatkan sandera masuk ke kendaraan Palang Merah yang dijaga pejuang Hamas.
Pusat Medis Sheba di Israel melaporkan sandera yang dibebaskan dalam kondisi stabil. Mereka termasuk di antara lebih dari 250 orang yang diculik dan 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Utusan Trump Pertimbangkan Indonesia Jadi Salah Satu Tujuan Relokasi 2 Juta Penduduk Gaza
Adapun juga lebih dari 47.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel serta hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta menjadi tunawisma.
Gencatan senjata mencakup penghentian pertempuran, pengiriman bantuan ke Gaza, dan pembebasan sandera.
Di wilayah utara Gaza, warga Palestina menyusuri area yang porak-poranda, dipenuhi puing-puing dan logam yang bengkok sebagai sisa dari pertempuran paling sengit dalam konflik ini.
Baca Juga: Berikut Teks Kesepakatan Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas di Gaza!
“Rasanya seperti akhirnya menemukan air setelah tersesat di padang pasir selama 15 bulan,” ungkap Aya, yang mengaku telah mengungsi dari rumahnya di Kota Gaza, dikutip dari CNBC, Selasa (21/1).
Fase pertama gencatan senjata dimulai setelah sempat tertunda selama 3 jam, di mana serangan udara dan artileri Israel menghantam Jalur Gaza, menewaskan 13 orang, menurut laporan otoritas kesehatan Palestina.
Israel menuduh Hamas terlambat menyerahkan daftar sandera yang akan dibebaskan, sementara Hamas menyebut keterlambatan itu terjadi akibat masalah teknis.
(CNBC)