Media Berkemajuan

22 November 2024, 01:20

Ramai Seruan All Eyes On Rafah di Media Sosial, Ini Asal Usulnya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Unggahan yang sedang viral, template by chaa.my_ [Foto: tangkapan layar]

Rafah, mu4.co.id – Seruan “All Eyes On Rafah” viral di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan lainnya. Postingan dengan tagar dan gambar tersebut bahkan gencar dibagikan.

All Eyes On Rafah” bukan hanya sekadar rangkaian kata. Ini adalah seruan untuk mengalihkan perhatian ke Rafah, Gaza Selatan, dalam sebuah misi kemanusiaan atas kejadian yang terjadi di sana.

Seruan ini menjadi viral setelah tragedi pada 26 Mei 2024 akibat serangan udara di Rafah.

Dilansir dari Detik Hikmah pada Kamis (30/5), Rafah yang merupakan kawasan pengungsian bagi warga Palestina, sebelumnya dianggap sebagai tempat yang aman, sehingga banyak warga Gaza mencari perlindungan di sana. Namun, serangan udara yang dilakukan oleh Israel telah membuat Rafah tidak lagi aman sebagai tempat pengungsian.

Baca Juga: Netanyahu Perintahkan Pasukannya Serbu Rafah. Sekjen PBB: Bakal Meningkatkan Mimpi Buruk Kemanusiaan

Al Jazeera melaporkan, setidaknya 50 warga Palestina di Rafah tewas akibat serangan ini dan banyak anak-anak yang menjadi korban jiwa.

Bentuk Kemarahan Netizen

Ungkapan kemarahan “All Eyes On Rafah” menjadi sorotan utama warga online, dengan banyak yang membagikan konten terkait melalui media sosial. 

Aksi online ini bertujuan untuk memperhatikan kekejaman Zionis Israel di Gaza, termasuk Rafah. Postingan tersebut tidak hanya berasal dari netizen Indonesia, tetapi juga di Eropa, Australia, dan berbagai negara lainnya. Menurut laporan Forbes, seruan ini berasal dari aktivis dan kelompok kemanusiaan.

Asal Usul “All Eyes On Rafah

Seruan “All Eyes On Rafah” berawal dari komentar Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di World Health Organization (WHO). 

Pada Februari 2024, Rick mengatakan “All Eyes On Rafah” beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dibuatnya rencana evakuasi ke kota tersebut.

Baca Juga: Israel Terus Serang Brutal Rafah, Mesir Siaga

Benjamin Netanyahu telah mengungkap serangan yang direncanakan untuk menghabisi kawasan yang disebut sebagai tempat berlindung terakhir kelompok Hamas.

Seruan “All Eyes On Rafah” ini bertujuan sebagai permintaan bagi banyak orang untuk tidak berpaling dari apa yang terjadi di kota Rafah. Kawasan ini dihuni sebanyak 1,4 juta pengungsi yang berlindung dari serangan yang menggempur Gaza.

Organisasi kemanusiaan seperti Save the Children, Oxfam, American for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace, dan Palestine Solidarity Campaign memperkuat seruan tersebut. Saat ini, seruan “All Eyes On Rafah” telah ditetapkan sebagai panggilan untuk aksi demonstrasi di Paris, London, Belanda, New York, Los Angeles, dan sekitarnya.

Hingga saat ini, terdapat lebih dari 223.400 ribu postingan di Tiktok dengan jutaan penayangan dengan tagar “All Eyes On Rafah”,  45juta lebih postingan di Instagram Story, dan 3 hari berturut trending di X.

Sumber: detik hikmah

[post-views]
Selaras