Media Utama Terpercaya

3 Juli 2025, 23:36
Search

Naiknya Air Laut ke Permukaan, Vietnam Bakal Hadapi Kerugian Panen Hingga Rp 44,3 Triliun!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pemandangan sungai Mekong [Foto: istockphoto.com]

Hanoi, mu4.co.id – Vietnam akan menghadapi kerusakan atau kerugian panen sebesar 70 triliun dong (sekitar Rp 44,3 triliun) per tahun karena naiknya air laut atau air asin yang naik hingga ke lahan pertanian.

Hal tersebut berdasarkan laporan dari media pemerintah Vietnam, VnExpress, yang mengutip hasil penelitian baru dari Institut Ilmu Pengetahuan Sumber Daya Air Vietnam yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup negara tersebut.

“Kerugian panen yang diakibatkannya dapat mencapai 70 triliun dong,” katanya, dikutip dari kompas.com, Senin (18/03/2024).

Diketahui, tingkat air asin seringkali lebih tinggi pada musim kemarau, dan kini kian meningkat karena naiknya permukaan air laut, kekeringan, fluktuasi pasang surut air laut, serta kurangnya air tawar di bagian hulu.

Baca juga: Antisipasi Penurunan Produksi, Petani Kalsel Tanam dan Panen Padi di Musim Kemarau

Lebih lanjut juga disebutkan bahwa kerusakan tersebut kemungkinan akan berpusat di wilayah Delta Mekong, yang dikenal sebagai “mangkuk nasi Vietnam” karena menyediakan makanan dan mata pencaharian bagi puluhan juta orang.

Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa daerah yang paling terdampak adalah Provinsi Ca Mau di bagian paling selatan, yang bisa kehilangan sekitar 665 juta dolar AS. Sementara, Provinsi Ben Tre ditemukan dapat mengalami kerugian sekitar 472 juta dollar AS.

“Dengan skenario saat ini, pohon buah-buahan menyumbang 29% dari kerusakan di Delta Mekong, sementara tanaman pangan menyumbang 27%, dan padi menyumbang hampir 14%, serta industri perikanan menyumbang 30%, setara dengan lebih dari 21.000 miliar dong,” ungkap temuan penelitian tersebut.

Sementara itu, Departemen Sumber Daya Air Vietnam juga memperingatkan bahwa intrusi air laut dapat berdampak pada sekitar 80.000 hektar lahan pertanian padi dan buah-buahan di Delta Mekong. Intrusi garam di daerah tersebut antara tahun 2023-2024 lebih tinggi dari rata-rata menurut Pusat Nasional untuk Prakiraan Hidrometeorologi.

Delta ini mengalami gelombang panas yang sangat panjang pada bulan Februari, yang menyebabkan kekeringan di beberapa daerah dan rendahnya permukaan air di kanal-kanal di wilayah tersebut.

[post-views]
Selaras