Tel Aviv, mu4.co.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden dilaporkan tengah bekerja keras bersama sejumlah negara di Timur Tengah untuk merumuskan rencana pendirian negara Palestina dan Gencatan Senjata, untuk perdamaian jangka panjang Israel dan Palestina.
Hal tersebut dibocorkan lewat surat kabar AS, Washington Post. “Rencana ini mencakup batas waktu yang ketat untuk pembentukan negara Palestina, yang dapat diumumkan dalam beberapa minggu mendatang,” tulis laporan itu, dilansir dari tribunnews.com, Ahad (18/02/2024).
Namun Proposal pembentukan Negara Palestina tersebut dilaporkan bergantung dari hasil diskusi antara AS dengan negara mediator pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza, yakni Qatar, dan Mesir.
Baca juga: Houthi Sebut Jet Tempur AS-Inggris Bantu Israel Siapkan Pembantaian di Rafah
Mereka akan mengusahakan adanya gencatan senjata yang berlangsung selama 6 pekan untuk mematangkan dan mengumumkan proposal pembentukan negara Palestina tersebut. Serta mengusahakan sebelum Ramadan, karena khawatir dapat memperburuk dan meningkatkan ketegangan di Gaza.
“Gencatan senjata awal, yang kemungkinan akan berlangsung setidaknya 6 minggu, akan memberikan waktu untuk mengumumkan proposal tersebut, mendapatkan dukungan tambahan, dan mengambil langkah pertama menuju implementasinya (negara Palestina),” lanjut laporan itu.
Lantas, kabar itu pun disebut membuat para pejabat tinggi Israel gempar, dan mengumumkan penolakan tegas mereka terhadap pembentukan negara Palestina.
Seperti menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir. “1.400 orang terbunuh, dan dunia ingin memberi mereka sebuah negara. Itu tidak akan terjadi!” tulisnya di akun X.
Hal serupa juga diungkapkan menteri lain, Bezalel Smotrich. “Dalam kondisi apa pun kami tidak akan menyetujui rencana ini, yang pada dasarnya mengklaim bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan imbalan atas pembantaian mengerikan yang mereka lakukan terhadap kami,” ujarnya.