Riyadh, mu4.co.id – Raja Uni Emirat Arab mengumumkan rencana untuk memberikan sumbangan sebesar Rp 78 miliar untuk mendukung pendanaan Organisasi Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA).
Menyusul keputusan beberapa negara barat untuk menangguhkan bantuan kepada UNRWA untuk Palestina, Raja Arab tersebut mengambil tindakan dengan memberikan kontribusi ini. Penangguhan ini terjadi setelah Israel menuduh beberapa anggota UNRWA memiliki hubungan dengan Hamas.
Pemerintah Israel juga menuduh Hamas dan kelompok lainnya yang terlibat menggunakan bantuan serta fasilitas PBB untuk tujuan militer.
Baca juga: 11 Negara Berhenti Danai Badan Pengungsi PBB untuk Palestina
Setelah tuduhan tersebut mencuat, PBB segera melakukan penyelidikan terhadap staff. Sementara UNRWA menegaskan bahwa perannya di Gaza hanya memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi. Namun, tuduhan tersebut tetap berlanjut, dengan Amerika sebagai penyumbang terbesar untuk UNRWA memutuskan untuk mengakhiri bantuannya dengan total sumbangan sebesar 343,9 juta dolar AS atau setara Rp5,4 triliun.
Sejumlah negara Barat juga melakukan tindakan serupa secara bertahap menghentikan pemberian dana bantuan kepada UNRWA. Negara-negara tersebut yaitu Kanada, Inggris, Finlandia, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, dan Australia.
Walaupun belum ada kepastian mengenai sampai kapan penangguhan ini, pada Februari 2024, dampaknya telah terasa bagi UNRWA yang bertanggung jawab atas pengungsi Palestina. Sebagai hasilnya, sekitar 85 persen penduduk Gaza yang merupakan pengungsi menghadapi ancaman kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
“Jika pendanaan tidak dilanjutkan, UNRWA tidak akan dapat melanjutkan layanan dan operasinya di seluruh wilayah, termasuk di Gaza, setelah akhir Februari,” ungkap juru bicara badan tersebut, dilansir dari TribunNews.com, Selasa (6/2).
Ancaman tersebut mendorong UEA untuk memberikan bantuan agar UNRWA bisa kembali memberikan bantuan kepada para pengungsi di Gaza.
UEA memberikan bantuan ini setelah sebelumnya pemerintah dan masyarakat Arab menggalang dana sebesar 337 riyal saudi atau setara lebih dari Rp 1,39 triliun untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para warga di Gaza. Pemerintah Arab Saudi juga menggelar pertemuan darurat untuk membahas upaya menghentikan aksi kekerasan di Gaza.
Sementara itu, Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres, berupaya meyakinkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat agar kembali menyumbangkan dana ke UNRWA, badan PBB yang bertanggung jawab atas pengungsi Palestina, dalam upaya untuk memulihkan kepercayaan dari negara-negara Barat.
Demikian pula, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al Sheikh mendesak negara-negara Barat untuk membatalkan keputusan penangguhan pendanaan UNRWA untuk Palestina.
“Pada saat ini mengingat agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, kami perlu dukungan maksimal organisasi internasional dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan ke mereka,” ucap Al Sheikh.
Sebagian besar daerah padat penduduk di jalur Gaza mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel yang berlangsung selama hampir empat bulan. Akibat pertempuran tersebut, sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya terpaksa harus mengungsi.
Sumber: TribunNews.com, Alarabiya News