mu4.co.id – Di sela kegiatan ibadah Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, berkesempatan silaturrahim dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi dan para kader Persyarikatan yang menjadi mahasiswa baru Universitas Islam Madinah, Rabu (21/09).
Budi Setiawan ditemui oleh Ketua PCIM Arab Saudi, Muhammad Hamka beserta jajaran pimpinan cabang dari Majelis Pembinaan Kader, Tabligh dan Dakwah Komunitas Khusus, Ketua Lazismu.
Sedangkan dari mahasiswa baru Universitas Islam Madinah menurut Hamka berjumlah 16 orang. Mereka merupakan kader Persyarikatan Muhammadiyah berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Hamka beserta jajaran PCIM menjelaskan berbagai kegiatan yang sekarang berkembang antara lain kegiatan sosial kemanusiaan.
“Kegiatan sosial kemanusiaan dilakukan dengan memberi santunan kepada para pekerja migran dari tanah air,” ungkap Hamka.
Menurut Hamka, sekarang para mahasiswa mulai tidak malu menunjukkan jati diri sebagai warga persyarikatan.
Sementara Budi Setiawan dalam kesempatan tersebut memberikan motivasi dan cerita perjuangan yang membangkitkan semangat belajar serta ke-Muhammadiyah-an para kader baru itu serta tentang kerja-kerja kemanusiaan Muhammadiyah yang menjadi fokus garapan MDMC.
Budi Setiawan menyampaikan kerja-kerja kemanusiaan menjadi ruh Muhammadiyah sejak awal berdiri.
“Kerja kemanusiaan itu dikembangkan oleh Kyai Sujak ketika meletusnya gunung Kelud pada tahun 1919 dan menjadi cikal bakal berdirinya bagian Pertolongan Kesengsaraan Oemoem atau PKO,” katanya.
Dia juga memaparkan latar belakang berdirinya Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah yang lebih dikenal dengan MDMC yaitu terjadinya peristiwa Tsunami Aceh tahun 2004 serta Gempa Jogja 2006 silam.
Menurutnya tahun 2010 MDMC didirikan, dan sejak saat itu soal kebencanaan diperhatikan dengan sungguh-sungguh, mulai kesiapan pra bencana (PRB) sampai recovery.
“Menjadi lebih menarik ketika dibincangkan Fikih bencana, teman-teman PCIM sangat antusias, mengingat ilmu yang mereka miliki,” ungkap Budi Setiawan.
Pentingnya kerja manusia yang diorganisasikan, juga menjadi penekanan Budi Setiawan. “Ini memang menjadi ciri Muhammadiyah sehingga PCIM dengan jumlah personel yang tidak terlalu banyak dengan koordinasi dalam kondisi yang baik akan mampu melakukan banyak hal dengan lebih baik,” pungkasnya.
PCIM Arab Saudi dibawah kepemimpinan Muhammad Hamka saat ini mempunyai periode kerja 2022 – 2024, disahkan langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui SK NOMOR 243/KEP/I.0/D/2022 yang ditanda tangani oleh Ketua Umum, Haedar Nashir dan Sekretaris, Agung Danarto.
Secara struktur, PCIM Arab Saudi terdiri dari 3 orang penasehat, 5 orang pimpinan harian (ketua, sekretaris, bendahara) dan membawahi 4 Majelis serta 3 lembaga. Ada pula 5 orang koordinator ranting istimewa Muhammadiyah yang meliputi wilayah Riyadh, Mekkah, Qossim, Thaif dan Tabuk.
(Media AfiliasiMu)