Media Berkemajuan

9 Oktober 2024, 01:15

4,7 Juta Data Pribadi ASN Diduga Bocor, Peretas Jual Rp 160 Juta!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi ASN [Foto: setkab.go.id]

Jakarta, mu4.co.id – Sistem instansi pemerintah, Badan Kepegawaian Negara (BKN) diduga menjadi korban peretasan. Dimana peretas mengklaim mendapatkan 4,7 juta data yang berisi data pribadi pegawai negeri sipil.

Hal tersebut disampaikan oleh Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, Ahad (11/08/2024). Ia mengatakan bahwa temuan berawal dari sebuah postingan dari peretas dengan nama anonim “TopiAx” di Breachforums pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Dimana dalam situs tersebut, peretas menyebutkan berhasil mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris yang berisi sangat banyak data, diantaranya yaitu Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Gelar, Tanggal CPNS, Tanggal PNS, NIP, Nomor SK CPNS, Nomor SK PNS, Golongan, Jabatan, Instansi, Alamat, Nomor Identitas, Nomor Hp, Email, Pendidikan, Jurusan, hingga Tahun Lulus.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Diminta Tebusan USD 8 Juta Oleh Peretas Pusat Data Nasional!

Peretas pun menawarkan seluruh data yang berhasil didapatkannya tersebut sebesar 10 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 160 juta. Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi secara resmi baik dari pihak BKN maupun pihak terkait tentang dugaan kebocoran data tersebut.

Di lain sisi diketahui, BKN telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan identifikasi dan investigasi atas munculnya isu dugaan kebocoran data ASN untuk memperkuat keamanan data ASN.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama BKN Vino Dita Tama pun mengimbau pengguna BKN untuk memperbarui kata kunci dan password untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Kami mengimbau seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password dan pembaharuan kata kunci wajib dilakukan secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Vino, Senin (12/08/2024).
(kompas.id, viva.co.id, kompas.com)

[post-views]
Selaras