Arafah, mu4.co.id – Jemaah haji asal Indonesia akan ditempatkan saat wukuf di Padang Arafah di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Petugas yang sudah berada di Arafah menyambut dan mengarahkan jemaah untuk menempati tenda-tenda yang dipilih berdasarkan embarkasi dan kloternya.
“Setiap tenda telah dilabeli stiker asal jemaah dengan warna-warna dan identitas yang mudah dikenali dan dihapal jemaah,” ujar Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, dikutip dari Tempo, Ahad (16/6).
Jemaah haji Indonesia diberangkatkan ke Arafah pada, Jumat, 8 Zulhijah 1445 Hijriyah atau 14 Juni 2024. Mereka berangkat sejak pukul 06.00 waktu setempat. Secara bergelombang, jemaah dimobilisasi ke Arafah dari hotel tempat mereka menginap dengan menggunakan bus yang telah disiapkan.
Baca Juga: Arab Saudi Sambut Jemaah Haji Tertua Berusia 130 Tahun. Ini Asalnya!
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1445 H bertepatan dengan 7 Juni 2024 M. Sehingga wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1445 H atau jatuh pada 15 Juni 2024. Widi juga mengungkap safari wukuf jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang berjumlah 300 orang akan diberangkatkan dari hotel transit menuju Arafah pada 15 Juni 2024 pukul 11.00 Waktu Arab Saudi.
“Jemaah safari wukuf akan didampingi sejumlah petugas dari unsur Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), pembimbing ibadah, dan petugas layanan lansia dan disabilitas,” ucapnya.
Jemaah haji yang sakit akan diberangkatkan ke Arafah pada 9 Zulhijah oleh petugas dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan didampingi oleh petugas. Widi menekankan pentingnya menyiapkan kartu pintar (smart card) yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi untuk dapat masuk ke kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Karenanya, pastikan smart card dan identitas pribadi lainnya tersimpan dengan aman di tas khusus dan mudah diambil saat akan dilakukan pengecekan dan pemindaian,” ucap Widi.
Sebelum berangkat, Widi juga meminta jemaah agar mengecek kembali perlengkapan yang akan dibawa dan dibutuhkan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jemaah diimbau untuk tidak membawa koper besar atau tas kabin karena akan menyulitkan pergerakan mereka di Armuzna.
“Jemaah cukup membawa tas berisi pakaian ganti untuk 3 hari, kain ihram cadangan bagi laki-laki, handuk, peralatan mandi, dan perlengkapan pribadi lainnya,” ujar dia. “Bawa obat yang harus rutin diminum sesuai anjuran dokter, vitamin yang dibutuhkan, alat pelindung diri berupa payung, masker, alat semprotan air” ujarnya.
Sesampai di Arafah, panitia mengimbau jemaah agar tertib ketika turun dari bus dan memasuki tenda, meletakkan barang bawaan dengan tertib dan tidak berebut tempat di dalam tenda.
“Jangan juga memaksakan diri ke Jabal Rahmah atau memaksakan wukuf di luar tenda, karena berpotensi dehidrasi dan kelelahan,” ujar Widi.
(Tempo)