Bantul, mu4.co.id – Sebuah video viral menunjukkan jemaah meninggalkan lokasi shalat Idulfitri saat khatib menyampaikan khotbah tentang dugaan kecurangan pemilu oleh pejabat negara.
Video yang diunggah di media sosial oleh @swdevbali diketahui terjadi di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY.
Berikut fakta-fakta mengenai khotbah yang menjadi kontroversi tersebut:
- Isi Khotbah Dugaan Kecurangan Pemilu
Dalam khutbahnya, khatib menyinggung dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan oleh pejabat negara dan menyebutnya sebagai yang terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.
“…oleh para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru di terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar,” ucap khatib dalam video singkat tersebut, dilansir dari CNN, Sabtu (13/4).
Kemudian, terdengar gemuruh samar dari jamaah ketika khatib menyampaikan khotbahnya, sementara beberapa orang mulai meninggalkan tempat tersebut.
- Kemenag Bantul Susuri Kebenaran Video
Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi, telah meminta jajarannya di KUA Banguntapan untuk menyelidiki kebenaran video tersebut. Alhasil, diketahui bahwa shalat Idulfitri di Lapangan Tamanan diselenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) setempat. - Khatib seorang dosen
Berdasarkan konfirmasi dari jajaran KUA kepada ketua PHBI setempat, diketahui bahwa khatib tersebut adalah seorang akademisi atau dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ketika khotbahnya menyentuh isu politik, sekitar 25% jemaah meninggalkan lapangan.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Mengeluarkan Pernyataan Sikap Tentang Hasil Pemilu 2024
“Betul bahwa, di tengah khutbah, sebagian jamaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khutbah yang menyitir salah satu ayat Al Quran dikaitkan dengan kecurangan pemilu,” ucap Ahmad Shidqi.
- Panitia meminta maaf
Panitia penyelenggara meminta maaf atas kejadian tersebut. Ketua PHBI Tamanan, Sujendro Nugroho, menyatakan bahwa panitia tahun ini terlalu fokus pada kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut Lebaran sehingga mereka mengalami kesulitan mencari khatib untuk salat Idulfitri karena para ustaz sudah memiliki jadwal ceramah di tempat lain.
Selain itu, dosen yang menjadi khatib sebelumnya pernah diminta oleh panitia PHBI Tamanan, tetapi materi ceramahnya dianggap biasa saja.
“Kami mohon maaf untuk itu,” ucap Sujendro.
- UAD buka suara
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan tanggapan setelah dikaitkan dengan khatib berinisial UC.
Kepala Bidang Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha, mengakui bahwa UC sebelumnya pernah menjadi bagian dari kampus sebagai dosen tamu atau dosen tidak tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) hingga kontraknya berakhir pada tahun 2022.
“Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan,” jelas Ariadi.
Sumber: CNN