Gaza, mu4.co.id – Upaya pembangunan kembali wilayah Gaza usai perang, di mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat dipindahkan sementara masih menjadi perdebatan dan perbincangan.
Terkait hal tersebut, seorang pejabat transisi yang terlibat langsung dalam proses gencatan senjata melaporkan bahwa Utusan Presiden Terpilih Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff mempertimbangkan Indonesia menjadi salah satu lokasi tujuan relokasi penduduk Gaza tersebut.
“Indonesia, misalnya, sedang dibahas sebagai salah satu lokasi di mana beberapa dari mereka bisa pergi,” kata pejabat transisi itu, dikutip dari cnbcindonesia.com, Senin (20/01/2025).
Meskipun demikian, ide relokasi tersebut sangat kontroversial di kalangan warga Palestina dan Arab lainnya, karena banyak yang percaya bahwa relokasi tersebut akan menjadi langkah pertama dalam memaksa mereka meninggalkan tanah mereka oleh Israel.
Baca juga: Hampir Dibatalkan, Kabinet Israel Akhirnya Setujui Gencatan Senjata di Gaza!
Lebih lanjut, Pejabat transisi itu juga mengatakan bahwa Witkoff berencana untuk melakukan kunjungan langsung ke Jalur Gaza yang dilanda perang, sebagai bagian dari upayanya untuk menjaga kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tetap berjalan.
Dimana diketahui, Witkoff bekerja untuk mencapai stabilitas jangka panjang bagi Israel dan sekitar 2 juta warga Palestina yang telantar, melalui tiga fase kesepakatan yang dicapai minggu lalu.
Fase pertama, yang diperkirakan berlangsung sekitar enam minggu dan melibatkan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel. Kemudian Fase kedua akan dinegosiasikan selama fase pertama dan diharapkan menghasilkan pembebasan tambahan sandera dan penarikan pasukan Israel dari Gaza. Dan Fase terakhir, yang juga masih perlu dinegosiasikan yaitu mengakhiri perang dan memulai pembangunan kembali Gaza.
Di sisi lain, saat ini Witkoff mengkhawatirkan insiden yang mungkin dipicu oleh interaksi sehari-hari antara Israel dan Palestina di sekitar Gaza, meskipun ada perjanjian gencatan senjata. Dan melalui kunjungan tersebut, Witkoff juga dapat melihat langsung dinamika di sana, bukan hanya mendengarkan pendapat Israel atau Palestina.
“Anda harus berada di atasnya, siap untuk memadamkan masalah jika terjadi. Anda harus melihatnya, Anda harus merasakannya. Ingat, ada banyak orang, radikal, fanatik, tidak hanya dari sisi Hamas, dari sayap kanan Israel, yang sangat termotivasi untuk menghancurkan seluruh kesepakatan ini,” tambah pejabat itu.