Banjarmasin, mu4.co.id – Ketua Bidang Pembinaan Masjid LPCR-PM PP Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ir. Kusnadi Ikhwani, M.M mengisi kajian di Masjid Al Jihad, sharing tentang strategi memakmurkan masjid, Sabtu (14/12/2024) setelah shalat magrib.
Mengawali kajiannya, Ustaz Kusnadi menyampaikan rasa syukurnya dapat berhadir di Masjid Al Jihad, dan bisa mengabarkan ke masjid-masjid yang lain agar bisa belajar dari Masjid Al Jihad.
“Mungkin satu-satunya masjid di Indonesia yang banyak menshalatkan jenazah ya di Masjid Al Jihad. Saya tahu Masjid Al Jihad itu salah satunya adalah memiliki ambulans alphard, yang meninggal saja pengen hadir di Masjid Al Jihad, mestinya yang masih hidup tentunya juga lebih (sering) hadir di Masjid,” tuturnya saat mengisi kajian setelah shalat maghrib.
Ia mengatakan bahwa ke Masjid bukanlah perjalanan kaki, tetapi adalah perjalanan hati. “Rumahnya dekat Masjid tapi tidak ada hidayah, tidak ada iman, hatinya berat untuk ke Masjid. Namun kalau punya keimanan, seberat apapun hatinya (akan) cinta ke Masjid. Ke Masjid sampai tua, jangan menunggu tua,” jelasnya.
Dalam kajiannya, Ustaz yang juga sebagai Ketua Takmir Masjid Raya Al Falah Sragen ini menyampaikan ayat Al-Qur’an tentang orang yang memakmurkan Masjid, seperti pada QS. At-Taubah 9: Ayat 18, yang berbunyi:
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ.
Artinya: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dirinya pun menjelaskan bahwa fungsi dari seorang takmir Masjid adalah melayani. “Supaya jemaah senang, betah dan cinta ke Masjid, sehingga lama-lama jemaah akan khusyuk shalatnya dan terpaut hatinya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan agar jemaah bisa khusyuk beribadah di Masjid maka fasilitas dan infrastrukturnya juga harus menunjang. “Seperti bagaimana dibuat AC nya (agar) dingin terus, tanpa berfikir bagaimana nanti bayar listrik yang penting membuat jemaah nyaman. Kan ada takmir yang khawatir listriknya boros, ada yang belum selesai berdoa, takmir Masjid buru-buru mematikan lampu khawatir bayar listriknya mahal, maka fondasi takmir adalah melayani,” ujarnya.
“Coba masjid-masjid kini terbuka semuanya, kemakmukran masyarakat bisa hadir di masjid, karena fungsi masjid tidak hanya tempat shalat, tetapi (juga) fungsi sosial, kemasyarakatan, kesehatan, (dan) pendidikan itu harus dihadirkan di masjid, gambaran masjid kedepan seharusnya seperti itu, tapi kebanyakan yang ngurus Masjid saat ini (dengan) waktu, tenaga dan umur sisa,” pungkasnya.
Baca juga: Sarasehan LPCRPM Se-Kalimantan Digelar di Masjid Al Jihad, Dihadiri Ustaz Kusnadi
“Sehingga jika kaderisasi masjid berjalan, banyak menghadirkan anak-anak muda, maka sesuai dengan hadis Rasulullah yang sering kita dengar (yaitu) Kelak di akhirat di padang mahsyar ada 7 golongan yang mendapatkan naungan dari Allah salah satunya adalah pemuda yang hatinya tertaut ke masjid, dan harapannya semoga semua jemaah mendapatkan naungan dari Allah Swt,” harapnya.
Di samping itu, dirinya juga berharap masjid Al Jihad dapat ditunjuk menjadi pusat pelatihan manajemen masjid se-kalimantan.
“Akan saya dampingi, dan berpusat di sini (Masjid Al Jihad). Nanti takmir masjid mulai dari kalbar, kalteng, kaltim, kaltara itu belajarnya disini, tidak usah ke jawa. Sehingga setiap provinsi ada masjid yang makmurnya seperti masjid Al Jihad, dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air Indonesia,” ungkapnya.
“InsyaAllah kalau semua bertakwa, taat pada Allah maka kemakmukran di Indonesia akan dihadirkan oleh Alllah. Semuanya makmur, semuanya sejahtera, semuanya bahagia, dan semuanya taat dan bertakwa kepada Allah Swt,” tutupnya.
